Kembangkan Ecotourism, MoU dengan Kemenhut dan Perhutani

Rabu, 26 Desember 2012


JAKARTA-  Kekayaan wisata alam Banyuwangi memang luar biasa, khususnya Kawah Ijen, Pantai Plengkung hingga Pantai Sukamade. Untuk mengembangkan potensi wisata segitiga berlian atau triangle diamond tersebut Pemkab Banyuwangi melakukan kerja sama dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI dan Perum Perhutani.  Kerja sama itu diteken Bupati Abdullah Azwar Anas dengan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Ir Darori MM dan Dirut Perum Perhutani, Bambang Sukmananto pada hari Jumat lalu (21/12).

Sejatinya, penandatanganan kerja sama itu dilakukan langsung oleh Menhut RI Dzulkifli Hasan. Namun Menhut berhalangan hadir karena sedang di luar kantor. Sejak awal, Menteri Dzulkifli sudah diagendakan ikut menyaksikan kerja sama pertama Kemenhut dengan pemerintah daerah dalam pengembangan potensi pariwisata itu.

Kerja sama itu bertajuk “pengembangan pariwisata alam kawasan taman wisata Alam Kawah Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Meru Betiri dan kawasan wisata lainnya”. Kerja sama itu sudah lama digagas Bupati Anas dengan Menhut Dzulkifli Hasan. Namun pelaksanaan penandatanganan nota kesepahaman itu baru terlaksana pada 21 Desember 2012 lalu karena kesibukan masing-masing.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Anas mengatakan Banyuwangi baru saja mengesahkan Perda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan. Dalam mengembangkan wisata, Banyuwangi melakukan cara berbeda dengan daerah lain.

Pengembangan pariwisata Banyuwangi, lanjut Bupati Anas, akan difokuskan pada pengembangan ecotourism. Kerja sama dengan Kemenhut dan Perhutani ini, merupakan pintu masuk dalam penyusunan master plant pengembangan ecotourism. “Sekarang trend-nya, para turis kelas menengah ke atas mulai melirik wisata alam,” ungkap Bupati Anas.

Sementara itu, Dirjen PHKA Darori mengatakan, kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi merupakan kerja sama pertama dengan pemerintah daerah dalam pengembangan wisata alam. Selama ini, belum ada pemerintah daerah yang melakukan kerja sama dengan Kemenhut dalam pengembangan potensi wisata alam.

Karena itu, Darori menyampaikan apresiasi atas gagasan dan ide Bupati Anas. Melalui kerja sama ini, pihak Kementerian, Perhutani dan Pemkab Banyuwangi dapat bersama-sama membangun dan mengembangkan potensi wisata alam yang ada di Banyuwangi. “Kerja sama ini merupakan payung hukum program pembangunan dengan anggaran APBN dan APBD,” ujar Darori.

Keinginan Banyuwangi untuk mengembangkan ecotourism ternyata sejalan dengan program Perhutani. Hal itu diungkapkan oleh Dirut Perum Perhutani Bambang Sukmananto di kesempatan yang sama. Saat ini, kata Bambang, Perhutani sedang mengembangkan dan menggalakkan pariwisata. “Perhutani merupakan bagian dari solusi masalah di Indonesia. Karena itu, kita dukung upaya Pemkab Banyuwangi untuk mengembangkan ecotourism,” katanya.

Sekedar diketahui, acara yang berlangsung di ruang utama lantai IV gedung Wanabakti Kemenhut RI Jakarta itu juga dihadiri Ketua DPRD Hermanto. Dalam naskah nota kesepahaman itu, Hermanto SE dan Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan SE ikut meneken.

Semula acara itu akan digelar pada pukul 09.00 pagi. Namun karena Menteri Dzulkifli sedang kunjungan kerja di Lampung, maka acaranya di undur hingga pukul 16.00.

Walau acaranya sudah ditunda sore, namun menteri asal PAN itu tetap tidak bisa hadir. Usai melakukan kunjungan kerja, menteri rencananya akan tolak langsung ke Jakarta namun rencana itu batal dilakukan. Penyebabnya, karena terjadi cuaca buruk sehingga helikopter yang membawanya dari Lampung ke Jakarta tidak bisa take off. Sebagai gantinya, Menteri Dzulkifli memerintahkan Dirjen PHKA Darori untuk memimpin acara penandatangan kerja sama itu. (HUMAS PROTOKOL)

 

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :