Kemenag Lepas Calon Jamaah Haji

BANYUWANGI – Kementrian Agama (Kemenag) Banyuwangi melakukan pelepasan Calon Jamaah Haji (CJH) tahun 2012. Seremonial acara berlangsung di Gedung Wanita  Paramitha Kencana pada Rabu (3/10). Pelepasan itu dilakukan oleh Asisten Pemerintahan (Aspem) Abdullah bersama Kepala Kemenag Banyuwangi, Drs. H. Hosnan, Mpdi. Acara juga dihadiri  jajaran Forpimda, Ketua MUI Kyai Dailami Ahmad, Kepala Dinas Kesehatan Hariadji, Kyai H. Maksum Syafii dan anggota Tim Pembimbing Haji Indonesia (TPHI).

Asisten Pemerintahan Abdullah mengungkapkan kegembiraannya dapat berada ditengah-tengah para CJH Banyuwangi. Abdullah mengatakan para CJH tersebut adalah orang-orang yang beruntung karena telah mendapatkan panggilan untuk menunaikan ibadah suci ke Makkah. “Kami ikut berbahagia atas keberangkatan bapak dan ibu, jangan lupa doakan Kabupaten Banyuwangi agar semakin maju dan sejahtera,” kata Abdullah.

Abdullah juga berpesan agar selama melakukan kegiatan ibadah haji, para jamaah mengikuti seluruh kegiatan yang telah disiapkan oleh panitia dengan tertib. Selain itu Aspem juga meminta para jamaah senantiasa menjaga kesehatan.

Sementara itu, Kepala  Kemenag, H. Hosnan menyampaikan, jumlah calon jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci sebanyak 877 orang.  Jumlah itu terdiri atas jamaah pria 415 orang dan jamaah wanita sebanyak 458 orang. “Jamaah termuda berusia 19 tahun, dan yang tua usianya 92 tahun,” ungkap Hosnan.

CJH asal Banyuwangi, lanjut Hosnan akan berangkat dengan kloter penerbangan 73 dan 74 pada tanggal 18 Oktober mendatang.  Mereka masuk dalam pemberangkatan gelombang kedua dari Juanda langsung menuju tanah suci Makkah. Sebelum berangkat ke tanah suci, jamaah haji dari kedua kloter tersebut melakukan transit di asrama Haji Sukolilo, Surabaya sejak tanggal 16 Oktober. “Para jamaah haji akan didampingi Tim Pembimbing Haji Indonesia (TPHI), mulai berangkat hingga usai menunaikan ibadah haji,” kata Hosnan.

Sekedar diketahui, CJH asal Banyuwangi sejatinya berjumlah lebih dari 877 orang. Namun, beberapa batal karena berbagai alasan. Diantaranya empat orang meninggal, tiga orang mutasi keluar daerah dan satu orang tidak bisa melunasi pembayaran Ongkos Naik Haji (ONH). (Humas & Protokol)