Kemenlu Sosialisasikan ASEAN Community 2015
Kamis, 28 Februari 2013
BANYUWANGI – Tahun 2015 mendatang barang-barang dan jasa dari berbagai Negara di ASEAN akan dengan mudah ditemui di Indonesia. Demikian pula barang-barang dan jasa milik Indonesia bisa beredar dengan leluasa di sepuluh negara anggota Asean. Hal ini terjadi karena pada tahun 2015 pasar bebas Komunitas ASEAN (ASEAN Community) akan dimulai.
Untuk itu seluruh stakeholder di Indonesia termasuk pemerintah daerah dituntut bersiap menghadapi tantangan maupun peluang yang akan muncul. Staf ahli bidang hubungan kelembagaan kementrian luar negeri (kemenlu) Suprapto Martosetomo mengatakan, pemerintah daerah harus mampu menggali potensi yang ada diwilayahnya untuk menghadapi komunitas ASEAN 2015 tersebut.
Salah satunya menurut Suprapto, Banyuwangi memiliki keunggulan di sektor pertanian karena menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Timur. Selain itu sector perkebunan juga cukup menjanjikan dengan berbagai hasil hortikultura. “Dengan modal itu Banyuwangi bisa bersaing dengan memperkuat ekonomi agrikultur,” kata Suprapto saat sosialisasi ASEAN Community di Pendopo Sabha Swagata, Kamis (28/2).
Selain potensi daerah, yang harus disiapkan adalah sumber daya manusia (SDM). Sebab hanya SDM yang berkualitaslah yang akan mampu bersaing dengan tenaga-tenaga asing. Salah satunya SDM harus memiliki ketrampilan dan manajemen yang mumpuni. “Untuk itu perlu penguatan sekolah-sekolah kejuruan dengan memperbanyak simulasi-simulasi . Sehingga setelah lulus mereka sudah punya skill untuk terjun ke dunia kerja,” saran Suprapto.
Penguatan SDM juga bisa dilakukan melalui penguasaan bahasa inggris. Karena bahasa inggris adalah bahasa yang akan menjadi pemersatu sepuluh negara ASEAN. Terakhir pria yang juga menjabat duta besar Indonesia untuk Vatikan ini juga menyebutkan infrastruktur perlu disiapkan untuk mempercepat konektivitas berbagai keperluan.
Dengan waktu yang tinggal 2 tahun menuju ASEAN Community 2015, berbagai persiapan nampaknya cukup berat untuk dilakukan oleh pemerintah daerah. Namun, Suprapto menegaskan Pemda tidak perlu khawatir. Sebab Kementrian luar negeri siap untuk mendampingi setiap proses persiapan tersebut. “Kami siap mengirimka tenaga ahli untuk transfer of knowledge kepada daerah dalam menghadapi ASEAN Community 2015. Karena itulah kami hadir di sini, untuk menawrkan apa yang bisa kami lakukan bagi BAnyuwangi,” terang Suprapto.
Bupati Abdullah Anas menyambut baik adanya sosialisasi tersebut. Saat ini, diakui Bupati Anas, Banyuwangi belum sepenuhnya siap menghadapi ASEAN Community 2015. Namun beberapa pijakan mendasar sudah dilakukan untuk memperkuat pondasi daerah menghadapi era pasar bebas tersebut. Antara lain Banyuwangi memiliki Bandar udara yang mampu memangkas jarak dan waktu dari dan menuju Banyuwangi. Juga diresmikannya perguruan tinggi negeri untuk menyiapkan SDM yang berkualitas. Selain itu BAnyuwangi juga mulai bertransformasi menuju era digital dengan Banyuwangi digital society yang mengedepankan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai bidang. “Salah satunya kami mengendorse produk lokal ke kancah internasional melalui IT,” kata Bupati. (Humas Protokol)