Kementrian Sosial RI Puji SAS Sebagai Terjemahan Program Keluarga Harapan (PKH)
Selasa, 17 Juli 2012
BANYUWANGI – Satu lagi terobosan pemkab dalam mengurangi kemiskinan di Banyuwangi, salah satunya, mensinergikan program nasional, yakni Program Keluarga Harapan (PKH). PKH merupakan salah satu strategi penanggulangan kemiskinan yang dirancang khusus untuk membantu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Baik itu, terkait biaya hidup hingga peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Karena di PKH ini, setiap peserta berhak menerima bantuan uang tunai, menerima pelayanan kesehatan hingga menerima pelayanan pendidikan.
Menariknya, Kementrian Sosial RI, Dr Imron Rosadi, memuji Banyuwangisebagai salah kabupaten yang berinovasimenerjemahkan PKH, salah satunya lewat jalur pendidikan seperti Siswa Asuh Sebaya (SAS). “Saya bangga mendengar ada program SAS dari pendidikan, secara otomatis penerima PKH berkurang,” puji Imron.
Untuk di Banyuwangi, kata Asisten Administrasi, Pembangunan dan Kesra, Suhartoyo, saat membuka rapat koordinasi dengan Kementrian Sosial RI dan tim PKH, di aula Minakjinggo Selasa (17/7) jumlah RTSM penerima PKH di Banyuwangi sampai akhir Pebruari 2012 sebanyak 7690 RTSM, yang tersebar di tujuh kecamatan. Yakni, Kecamatan Pesanggaran, Purwoharjo, Gambiran, Genteng, Kabat, Glagah dan Kecamatan Singojuruh. “Di tahun 2012 ini, akan ada tiga kecamatan pengembangan PKH, yaitu Kecamatan Muncar, Sempu dan Kecamatan Songgon,” urai Suhartoyo.
Selanjutnya, kata Asisten, program PKH dapat membantu mengurangi angka kemiskinan yang lebih banyak. Karena, dalam jangka pendek PKH dapat meningkatkan kualitas SDM keluarga sangat miskin. “Untuk jangka panjang,masyarakat miskin benar-benar mampu keluar dari lingkaran kemiskinan dan mampu mandiri,” tutur Suhartoyo. (Humas dan Protokol)