Ketika Seniman Lukis dan Patung Sama-sama Komitmen Membangun Banyuwangi Jadi Ecotourism
Rabu, 5 Desember 2012
Membangun Banyuwangi menjadi sebuah kabupaten yang layak dikunjungi wisatawan asing dan tujuan investor tidak semudah membalikkan tangan. Bupati Abdullah Azwar Anas terus berbenah mengajak semua elemen masyarakat duduk bersama untuk membangun Banyuwangi, tak terkecuali dengan para seniman lukis dan patung. Tepatnya, Selasa (4/12) Komunitas seniman lukis dan patung kabupaten Banyuwangi, yang dikomandani budayawan muda Samsudin Adlawi, S Yadi K dan kawan-kawan berdiskusi membangun Banyuwangi. Bagaimana silahturahmi mereka?
Dengan suasana yang masih segar, pagi sekitar pukul 07.00 Wib, komunitas seniman lukis dan patung, diantaranya Mohhamed, S Yadi K, Sutrisno, sudah berkumpul di Pendopo Shaba Swagata untuk bersilaturahmi dengan Bupati Anas. Ternyata tidak harus menunggu lama, karena pukul 07.00 WIB tepat,Bupati Anas juga hadir di pendopo. Sebelum mereka duduk dan diskusi bersama, para seniman ini diajak berjalan-jalan mengelilingi pendopo yang saat ini tengah direnovasi. Banyak pujian yang terlontar dari seniman-seniman ini kala melihat bangunan pendopo yang baru.
Di sela-sela obrolan yang menyejukkan ini, puluhan seniman lukis mengungkapkan keinginannya kepada Bupati, salah satunya rencana untuk menggelar pameran lukisan guna menyambut Hari Jadi Banyuwangi yang ke- 241 ini. Yang diagendakan tanggal 24 Desember 2012 ini, di Gedung Wanita Paramita Kencana. Dalam pameran itu, mereka akan memamerkan lukisan dari hasil karya-karyanya kepada masyarakat. Selain rencana menggelar pameran, mereka juga menawarkan event pameran bisa dimasukkan agenda tahunan ulang tahun Banyuwangi. “Kedatangan kami ke sini, pertama silaturahmi yang kedua kami ingin menggelar pameran lukis dalam perayaan Harjaba, tanggal 24 Desember ini. Kami nanti juga ingin ikut menjual Banyuwangi lewat karya-karya lukis dan patung, baik di Banyuwangi atau luar Banyuwangi. Karena kami sering menggelar pameran tunggal yang itu juga membawa nama Banyuwangi di daerah lain. Seperti yang saat ini ada Mozez M yang lagi pameran tunggal di Jakarta,” papar S Yadi K.
Mendengar paparan para seniman, Bupati Anas , sangat apresiasi dan ikut berbangga juga, karena seniman memiliki kepedulian yang tinggi membangun Banyuwangi. Begitu juga dengan kegiatan pameran di luar daerah, Bupati Anas sangat antusias dan optimis dengan rencana para seniman untuk mempromosikan Banyuwangi ke luar. “Kalau bisa, pameran jangan hanya sekali atau di luar daerah. Tapi diorganisir bisa sebulan sekali digelar pameran di tingkat kecamatan-kecamatan biar masyarakat tahu tentang seni lukis,” kata Bupati.
Selain itu, Bupati Anas juga mempersilahkan para seniman untuk memajang karya-karyanya di museum yang terletak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria. “Disana bisa dipamerkan karya-karya jenengan,” ujar Bupati. Mengapa saya didesain di RTH, karena kalau museum ditaruh tempat yang jauh tidak banyak di kunjungi orang. Bupati mencontohkan di Amerika Serikat, antara makam Abraham Lincoln, museum dan perpustakaan terletak dalam satu kompleks sehingga para wisatawan bisa berekreasi sekaligus belajar sejarah masa lalu.
Terkait seniman, Bupati Anas menjanjikan ke depan karya-karya seniman bisa lebih diminati masyarakat. Karena, saat ini Bupati Anas telah memiliki konsep pariwisata ke depan Banyuwangi menjadi ecotourism. Dimana konsep wisata yang menjual keaslian alam Banyuwangi. “Biasanya wisata seperti ini diminati kalangan menengah ke atas. Mereka ini orang-orang yang tertarik dengan seni dan alam. Praktis, kalau sudah berada di Banyuwangi pasti akan mencari karya seni seniman lukis maupun patung,” kata Bupati.
Usai ramah tamah, para seniman lukis ini langsung menuju museum di RTH Taman Makam Pahlawan untuk memastikan tempat memajang karya mereka. (Humas dan Protokol)