Kurangi Kenakalan Remaja, Optimalkan Fungsi Guru BK

Rabu, 6 Maret 2013


BANYUWANGI – Kenakalan remaja yang kerap dilakukan oleh siswa sekolah rupanya cukup meresahkan Bupati Abdullah Azwar Anas.  Untuk itu Bupati meminta agar fungsi guru bimbingan konseling (BK) bisa  dioptimalkan untuk mengurangi kenakalan remaja tersebut.

Bupati Anas meminta guru BK bisa berperan sebagai konselor  yang memberikan perhatian lebih atas permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Guru BK harus dapat menginvestigasi permasalahan murid yang dihadapinya. “Saya minta guru BK lebih care kepada siswa agar mereka mau mengutarakan permasalahannya dengan terbuka di sekolah sehingga tidak meledak di luar,” ujar Bupati saat melakukan sidak ke TK dan SD Model Banyuwangi, Selasa (5/3).

Selain memberikan perhatian lebih, ruang konsultasi guru BK juga harus dibuat senyaman mungkin agar siswa tidak takut dan tegang saat memasuki ruangan. Untuk itu Bupati mengatakan akan merevitalisasi ruang dan sistem bimbingan konseling di sekolah. “Ruang BK harus dibuat senyaman mungkin, kalau  perlu disediakan air minum untuk siswa agar tidak tegang,” ungkap Bupati.

Jika proses konseling di sekolah dapat berjalan dengan baik, Bupati yakin banyak permasalahan remaja yang dapat diselesaikan. Selain itu remaja juga dapat diarahkan kepada hal-hal positif yang bermanfaat bagi masa depannya.

Pada kesempatan itu Bupati juga mengungkapkan kalau pihaknya sedang menyiapkan sekolah satu atap TK dan SD  yang akan dijadikan benchmark bagi sekolah-sekolah lain di Banyuwangi. Dari sidak yang dilakukan di TK dan SD Model, Bupati menyatakan kekagumannya sehingga sekolah tersebut layak menjadi sekolah percontohan. “ Setelah mengecek kelas dan kamar mandi ternyata sangat bagus dan bersih. Ternyata siswa juga dilibatkan dalam menjaga kebersihannya,” kata Bupati.

Bupati melanjutkan, pemerintah daerah sedang mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Banyuwangi yang berkualitas sejak TK dan SD. Karena itu TK dan SD Model akan dipersiapkan semaksimal mungkin sebagai percontohan dengan pendampingan konsultan profesional. “ Ini adalah salah satu ikhtiar kita untuk menciptakan generasi penerus terbaik. Dan nantinya sekolah lain di Banyuwangi tidak perlu studi banding ke luar kabupaten, cukup di sekolah ini saja,” tutur Bupati. (Humas Protokol)

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :