Langkah Antisipasi Terhadap Lonjakan Pemudik Telah Dipersiapkan
Rabu, 8 Agustus 2012
BANYUWANGI – Langkah – langkah antisipasi terhadap berbagai ancaman yang mungkin timbul pada H minus 6 hingga H plus 9 Idul Fitri 1433 Hijriah mendatang, juga dibahas Kabag Ops Polres Banyuwangi Kompol Sudjarwo dalam rapat koordinasi lintas sektoral terkait Operasi Ketupat 2012 di Ruang Rupatama Polres Banyuwangi, Senin lalu (6/8).
Menurut Kompol Sudjarwo, pihaknya telah mempersiapkan pengamanan atas ancaman terhadap kapal penyeberangan, bandar udara, dan angkutan kereta api dengan menyiagakan anggota kepolisian di titik-titik tersebut. Untuk kendaraan roda empat, Polres juga melakukan pengawalan pada saat mudik bareng. “Mudik bareng akan dikawal sampai perbatasan Banyuwangi – Situbondo dan perbatasan Banyuwangi – Jember pada tanggal 17-18 Agustus,” jelas Sudjarwo. Selain itu Polres juga menggelar patroli ke pemukiman warga untuk mengamankan rumah yang ditinggal mudik. Bahkan, ujar Sudjarwo, pihaknya juga menerima titipan barang berharga berupa peralatan elektronik dari warga yang mudik.
Selanjutnya, Kepala PT Indonesia Ferry, Waspada Heruwanto, juga menjelaskan kesiapan ke-35 armada kapalnya dalam menyambut lebaran mendatang. “Ke-35 armada kami cukup untuk mengangkut penumpang yang kami prediksikan akan membludak pada H minus 5 hingga H minus 2 (arus mudik) dan H plus 4 hingga H plus 6 (arus balik),” tutur Waspada yang memprediksikan jumlah penumpang akan meningkat hingga 51.898 orang. Langkah antisipasi terhadap lonjakan penumpang, jelas Waspada, dilakukan dengan cara mengoperasikan semua kapal tanpa jeda istirahat. Dan pihaknya juga menyiapkan tenda-tenda sebagai rest area bagi calon penumpang baik menuju maupun dari Bali. Apalagi berdasarkan estimasi, ujar Waspada, jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4 meningkat tajam dibandingkan tahun lalu.
Dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop IX Jember juga menyatakan pihaknya telah mempersiapkan gerbong tambahan untuk menghadapi lonjakan penumpang yang diperkiarakan pada H minus 3 lebaran mencapai 4328 penumpang dan H plus 5 yang mencapai 5046 penumpang. Jumlah tempat duduk juga telah fixed (tetap), yakni 50 seat untuk KA eksekutif, 60 untuk bisnis, dan 106 untuk ekonomi. Pemantauan di stasiun-stasiun besar juga terus dilakukan. Untuk mengamankan daerah-daerah yang rawan pelemparan dan berbahaya akibat faktor alam, PT KAI sudah mempersiapkan posko terpadu yang melibatkan anggota TNI,Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Terkait kuota bahan bakar minyak (BBM), pihak Pertamina mengatakan saat ini penggunaan BBM berupa Pertamax, Bio solar dan premium masih normal berkisar 2000 kiloliter perhari untuk 4 kabupaten (Banyuwangi, Situbondo, Jember, Situbondo). Diperkirakan jumlah itu akan meningkat mencapai 15 persen perhari pada ada H minus 6 hingga H plus 9. Pertamina telah mengantisipasi dengan mempersiapkan 2300 kiloliter perhari. Untuk mencukupi kebutuhan itu, Pertamina memastikan ketersediaan BBM mencukupi hingga 27 hari ke depan. Dan pada H minus 7, ada penambahan 4 unit mobil tangki guna mengantisipasi lonjakan yang 15 persen tadi.
Kepala Dishub, Agus Siswanto, menyatakan pihaknya telah mempersiapkan 156 personilnya untuk disiagakan pada operasi ketupat tersebut. Karena menurutnya tolok ukur keberhasilan operasi ketupat ini terletak pada kapasitas kendaraan, kelancaran lalu lintas, keselamatan dan kenyaman penumpang, serta kemudahan transportasi bagi para pemudik. Karena itulah, sarana transportasi berupa bus telah disiapkan sebanyak 263 bus, dengan daya angkut penumpang perhari 4815 orang. Untuk KA, selain penambahan gerbong seperti yang disebutkan PT KAI, juga ada penghapusan terhadap tiket berdiri demi kenyamanan penumpang. Sedangkan untuk maskapai Merpati, moda penerbangan itu tetap akan beroperasi, kecuali pada tanggal 5, 7 dan 19 Agustus. Hal itu dilakukan karena pada tanggal-tanggal tersebut, jumlah penumpang hanya sedikit.
Yang menarik, ujar Agus, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur juga membuat kebijakan dengan menyiapkan angkutan bus mudik dan balik gratis dari Surabaya menuju Banyuwangi dan sebaliknya. “Pada tanggal 14 – 16 Agustus, Pemprov mempersiapkan angkutan mudik dan pada tanggal 25 – 27 Agustus angkutan arus balik.Rutenya dari Surabaya menuju Banyuwangi dan sebaliknya,”jelas Agus. (Humas & Protokol)