Lembaga Administrasi Negara Benchmark ke Banyuwangi
Jumat, 5 April 2019
BANYUWANGI – Terkesan dengan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik Banyuwangi, Lembaga Administrasi Negara (LAN) benchmark ke Banyuwangi.
Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Humas dan Protokol LAN Pusat, Dian Alin Mulyasari saat diterima Staf Ahli Bupati Banyuwangi, Sudjani di Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jumat (5/4/2019).
“Terus terang kami mengenal Banyuwangi saat Banyuwangi dinobatkan sebagai kabupaten terbaik layanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) oleh Kementerian Pendayagunaan dan Administrasi Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Kamis, 28 Maret lalu. Ternyata Banyuwangi termasuk yang terbaik di Indonesia lho. Ini yang bikin kami yang ada di pusat ingin melihat langsung ke Banyuwangi, untuk melihat pola pelaksanaan SPBE-nya seperti apa,” kata Alin usai mendapatkan penjelasan tentang bagaimana sistem informasi dan teknologi di Banyuwangi berjalan, melalui layar-layar touch screen yang bisa diakses di Lounge Pelayanan Publik Pemkab Banyuwangi.
Kami berharap, imbuhnya, ada input-input yang baik yang kami dapat dari sini yang bisa kami terapkan di LAN. Sebab biasanya ada kearifan lokal tertentu yang bisa dipelajari terkait SPBE-nya.
“Begitu juga dengan pelayanan publiknya, Banyuwangi ternyata dinilai sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia, terutama karena punya mal pelayanan publik. Walau pun kami dari pusat, tidak ada salahnya ketika kami melihat sesuatu yang baik, kami coba untuk mereplikasinya,” ujar Alin.
Dan dalam kunjungannya ini, lanjut Alin, LAN menilai Banyuwangi layak dijadikan best practice bagi daerah lain. “Banyak hal-hal bagus yang kami dapat dari sini. Banyuwangi bisa jadi contoh best practice bagi daerah lain. Sebenarnya ini di luar ekspektasi kami . Sebagai daerah yang jauh dari kota besar, dari Surabaya juga jauh, tapi bisa mengembangkan inisiatif-inisiatif lokal dengan cara global. Ini yang ingin kami replikasi,” tandas Alin.
Selain menjadikan Banyuwangi sebagai benchmark, Alin menjelaskan, LAN juga menggelar rapat kerja untuk konsolidasi internalnya di Banyuwangi. Rapat kerja tersebut diikuti 116 pegawainya yang tersebar di Jakarta, Jatinangor, Makassar, Samarinda, Banda Aceh dan Bandung.
“Kami disini juga ada rapat kerja utk konsolidasi internal LAN. LAN sekarang sedang berbenah. Kalau sebelumnya LAN banyak diklat, ada kajian, sekarang dengan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara yang baru, kami dapat tambahan amanah. Ke depan kami akan ada pengembangan kompetensi, dimana LAN bertanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi ASN se-Indonesia. Karena itu LAN harus berbenah. Salah satu pembenahannya adalah dengan pengelolaan teknologi informasi di dalamnya. Inilah yang kami bahas di Banyuwangi,” beber Alin.
“Nah Banyuwangi ini kan pengelolaannya sudah baik. Bagi kami menjadi penting untuk datang kemari. Terutama yang kami lihat tadi tentang data kemiskinan yang berbasis GIS. Ini menjadi inspirasi bagi kami yang sekarang sedang mengembangkan Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi Aparatur (SIPKA). Apa yang dibuat Banyuwangi ini bahkan ini sampai menyentuh individunya dan ini berbasis GIS. Kami terinspirasi ini. Misal kami ingin mengetahui status ASN A yang ada di suatu daerah, datanya kami klik bisa langsung keluar. Inilah lesson learn yg kami dapat dari sini,” tukas Alin.
Mewakili Pemkab Banyuwangi, Staf Ahli Sudjani menyambut baik kunjungan tersebut. “Kami menyambut baik kunjungan LAN ini. Sebagaimana LAN, kami pun terus berbenah, terutama dalam memperbaiki layanan kami pada masyarakat. Semoga kunjungan ini membawa manfaat untuk kedua belah pihak dan berdampak baik untuk kemajuan kita,” kata Sudjani.
LAN sendiri merupakan salah satu lembaga pemerintah non kementerian yang bertugas untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang administrasi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kantor Pusat LAN berlokasi di Jakarta Pusat, dan memiliki 4 kantor yang berlokasi di luar Jakarta Pusat. Yakni Pusat Pelatihan, Pengembangan dan Pemetaan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Jatinangor. Pusat Pelatihan, Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan di Makassar. Pusat Pelatihan, Pengembangan, Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Samarinda, serta Pusat Pelatihan, Pengembangan dan Kajian Hukum Administrasi Negara di Banda Aceh. LAN juga memiliki Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) yang terdapat di Jakarta, Bandung dan Makassar. (*)