Masalah Tanah Menjadi Topik Perbincangan Sinergi 3 Pilar
Kamis, 6 Desember 2012
GLENMORE – Masalah tanah menjadi topik yang gayeng dibicarakan dalam pertemuan sinergi 3 pilar antara Kepala Desa (kades) / Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas dan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), Rabu (5/12).
Diantaranya Lao Sing Kebaman, Wan, aparat desa asal Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo yang menceritakan balai desanya terancam digusur, karena tanah yang ditempati balai desanya adalah milik warga. Lain lagi dengan Norman Iswandi, Kades Desa Sumbergondo,Kecamatan Genteng. Pada 30 April 2011 lalu, Norman mendapat rekomendasi Bupati untuk mengamankan aset pemkab di desanya tersebut. Namun setelah pihaknya melakukan pengamanan terhadap aset tersebut, Norman justru dilaporkan ke Polda dan diproses. Dirinya sempat ditetapkan sebagai tersangka, namun saat ini statusnya diturunkan menjadi saksi. "Saya memohon perlindungan dari Pemkab hingga masalah ini tuntas," ujarnya. Pun juga masukan dari AIPTU Subiyat yang memohon segera dilakukan langkah-langkah penyelesaian atas masalah gugatan tanah kas desa antara warga masyarakat Desa Ketapang yang menggugat pemkab, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan pelabuhan LCM (Landing Craft Machine). Menanggapi semua keluh kesah tersebut, Bupati Anas menyatakan pemkab akan mengawal sepenuhnya semua persoalan tersebut.
Menariknya,pada pertemuan ini hadirin juga berlomba-lomba untuk mengajukan pertanyaan. Mulai dari rusaknya beberapa ruas jalan pedesaan di Rogojampi akibat sering lewatnya truk – truk bermuatan berat, perlunya penghijauan di daerah pantai akibat tergerus abrasi, permohonan pengadaan pos kamling yang sesuai kriteria, hingga usulan perlunya Banyuwangi mempunyai TV lokal. Hal itu membuat Bupati terkesan. "Apa yang disampaikan para aparatur pemerintahan ini menunjukkan semua aparat punya perhatian pada masyarakat, dan masalah yang ditemui akan dicari titik penyelesaiannya bersama-sama,” tandas Bupati.
Dalam acara yang dilangsungkan di tengah perkebunan Kali Kempit ini juga diserahkan reward dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) bagi para kades yang berhasil menggerakkan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Mereka antara lain Hasan, Kades Genteng Wetan; Suparman Edi, Kades Kebaman, Kecamatan Srono; Sudiono, Kades Pesanggaran, dan Muhammad Abdurahman, Kades Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Selain itu juga ada santunan untuk anak-anak yatim.(Humas & Protokol)