Masuk Tiga Besar Lomba Desa/Kelurahan, Kelurahan Taman Baru Dikunjungi Bupati Anas
Jumat, 12 April 2013
BANYUWANGI – Masuk tiga besar dalam lomba desa/kelurahan, Kelurahan Taman Baru, Jumat pagi (12/4) mendapatkan kunjungan istimewa dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan tim penilai lomba desa/kelurahan tahun 2013 yang melakukan tinjau lapang. Meski di tengah guyuran hujan, warga dan perangkat kelurahan yang telah menanti sejak pagi terlihat tak ambil pusing meski harus berbasah-basah, demi bisa berjumpa dengan orang nomor satu di Banyuwangi itu.
Menyaksikan warganya yang antusias, Bupati Anas menyatakan rasa terima kasihnya. “Saya berterimakasih atas dukungan seluruh masyarakat Banyuwangi. Sekarang kita semua bisa merasakan bersama dari hari ke hari Banyuwangi terasa semakin aman dan nyaman. Banyuwangi tak mungkin seperti ini tanpa dukungan dari semua pihak,”ujar Bupati yang memandang penting diadakannya lomba desa/kelurahan ini. “Lomba desa/kelurahan ini merupakan sarana saja. Bagaimana aparat desa/kelurahan mampu meningkatkan kemandirian, pelayanan publik dan partisipasi masyarakat,”terang Bupati Anas.
Dalam lomba desa/kelurahan ini terdapat 8 indikator yang dinilai oleh tim penilai sesuai Permendagri No.13 tahun 2007 tentang penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahan. Diantaranya indikator pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, dan partisipasi masyarakat. Juga ada indikator lainnya seperti pemerintahan desa/kelurahan, lembaga kemasyarakatan, serta pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga. Khusus Kabupaten Banyuwangi, panitia menyepakati pelayanan publik sebagai tambahan indikator.
Pelayanan publik sebagai salah satu indikator yang dinilai dalam lomba desa/kelurahan ini ditanggapi serius oleh bupati. “Seluruh kepala desa/lurah harus kenal teknologi informasi untuk menerapkan pelayanan satu pintu. Begitu juga dengan Lurah Taman Baru ya,”seloroh bupati pada Arief Baliawan, Lurah Taman Baru. “Masyarakat harus mendapatkan pelayanan dengan baik, mulai dari pertama menginjakkan kaki di kantor desa/kelurahan. Sambut dengan senyum ramah dan tanyakan keperluannya apa, lalu antar dan tunjukkan ke tempat yang menjadi tujuannya. Layani dengan baik sesuai nomor antriannya, dan pastikan urusannya selesai dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama sehingga mereka tak perlu terlalu lama menunggu,”urai Bupati Anas.
Sementara itu, menurut Dwi Marhen Yono, koordinator tim penilai lomba desa/kelurahan, lomba ini merupakan starting point yang baik bagi tiap-tiap desa/kelurahan untuk berbenah. “Tadinya yang administrasinya masih belum tertata, dengan adanya lomba ini mereka lebih rapi dalam mengarsipkan surat masuk dan surat keluar,”ujar Marhen yang menilai rata-rata tiap kantor desa/kelurahan di Banyuwangi sudah memiliki sarananya, namun kelengkapan dan standar pelayanan publiknya masih perlu disempurnakan.
Dari kegiatan paparan para lurah dan kades yang dilaksanakan mulai tanggal 18 Maret – 2 April 2013 lalu di aula BPM, jelas Marhen, telah didapat 6 kandidat pemenang dari kategori desa dan 3 kandidat pemenang kategori kelurahan. 6 desa tersebut antara lain Desa Kendalrejo (Kecamatan Tegaldlimo), Desa Wonosobo (Kecamatan Srono), Desa Genteng Wetan (Kecamatan Genteng), Desa Dasri (Kecamatan Tegalsari), Desa Karangsari (Kecamatan Sempu) dan Desa Sukorejo (Kecamatan Bangorejo). Sedangkan untuk kategori kelurahan ada Kelurahan Karangrejo (Kecamatan Banyuwangi), Kelurahan Gombengsari (Kecamatan Kalipuro) dan Kelurahan Tamanbaru (Kecamatan Banyuwangi). “Paparan tersebut memiliki bobot nilai 30 persen, dan tinjau lapang yang dilakukan tim penilai kali ini bobotnya 70 persen. Dari sini akan terlihat, sesuai tidaknya antara paparan dengan kondisi riil di lapang. Tim akan blusukan dan berdialog dengan warga sesuai indikator yang mereka nilai dan tak ada rekayasa ,”tandas Marhen.
Kegiatan ini dihadiri pula oleh Asisten Pembangunan dan Kesra Suhartoyo, Camat Kota Banyuwangi, Lurah Tamanbaru, pengurus PKK kelurahan Tamanbaru, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Selain itu juga dimeriahkan dengan perpustakaan keliling dan bazaar yang diisi produk-produk hasil kreatifitas warga seperti minuman temulawak dan keset dari kain perca. (Humas & Protokol)