MEMBANGUN BANYUWANGI DENGAN KEBERAGAMAN AGAMA

Senin, 18 April 2011


Banyuwangi - Bupati Banyuwangi, H. Abdullah Azwar Anas sangat bangga kepada umat Hindu di Banyuwangi yang mampu hidup berdampingan dengan umat agama lain. “ Kita bisa duduk bareng dan berdampingan meski berbeda keyakinan dan agama,” demikian ungkap Bupati.  Sehingga jika terus dipelihara akan menjadi modal dasar yang kuat bagi  pembangunan Banyuwangi. “ Semoga tahun baru ini bisa memberikan secercah harapan untuk Banyuwangi lebih baik,” Bupati menambahkan. Dengan semangat  kebersamaan antar sesama bisa membawa perubahan bagi kelangsungan umat beragama di Banyuwangi, ” mari bersama-sama bekerja keras untuk Banyuwangi yang lebih baik,” tegas Bupati dalam peringatan Dharma Santi Nyepi tahun baru Saka 1933 di Gelanggang Seni dan Budaya (GESIBU) Blambangan (16/4).

Dalam kesempatan ini, Bupati Anas menyinggung kembali program-program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam melakukan percepatan pembangunan di Banyuwangi. Salah satunya adalah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bekerja sama dengan bank BRI.  Sampai saat ini penerima kucuran kredit lunak tersebut sebanyak 1074 orang, sementara target yang ditetapkan utuk tahun ini sebagai penerima kredit sebanyak 10 ribu orang. Selain itu juga ada resi gudang , program yang dirancang bagi petani. Dengan program ini petani bisa mendapatkan resi yang bisa dijadikan agunan mendapatkan kredit dari bank dengan menyimpan gabahnya di gudang. “Bunga yang diberikan ringan, hanya 0,5 persen perbulan karena mendapatkan subsidi 6 persen dari pemerintah”  jelas Bupati.

Dalam acara yang dihadiri oleh ribuan umat Hindu itu, ketua panitia peringatan Dharma Santi Nyepi, Putu Ngakan Suardana mengungkapkan pihaknya berupaya hidup damai dan sejahtera dengan cara melakukan pembinaan kepada generasi umat. Sementara Ketua Parisada Hindu Indonesia (PHDI) Provinsi jatim (Jatim), Wayan, mengatakan kalau seluruh umat manusia bisa bersatu dan bergandengan tangan, “ mari bangkit dengan rasa tinggi demi persatuan dan kesatuan umat, “ ujarnya. Wayan menambahkan toleransi antar sesama juga diperlukan melalui sikap saling asah asih.

Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan Banyuwangi yang aman, damai dan bermartabat menuju masyarakat yang bahagia serta sejahtera. “Pembangunan adalah tugas bersama yang wajib dilakukan oleh segenap masyarakat. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tidak akan sanggup menjalankan roda pemerintahan dengan baik tanpa peran serta aktif seluruh elemen masyarakat”. (Humas)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :