MENGUATKAN SENDI PEREKONOMIAN UNTUK MENSEJAHTERAKAN RAKYAT

Selasa, 12 April 2011


Banyuwangi- Permodalan, akses pasar dan pembinaan merupakan sendi-sendi yang menjadi unsur penting dalam pembangunan ekonomi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerja keras mewujudkan tiga variable tersebut untuk memajukan perokonomian bagi rakyatnya. Demikian disampaikan Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, ketika diwawancarai oleh para wartawan seusai menghadiri Forum Koordinasi Antara Perbankan dan Pemerintah Daerah,yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia cabang Jember,  di Aula BRI (11/4).

Pemerintah Kabupaten megupayakan kemudahan akses permodalan bagi rakyat dengan menggandeng bank-bank milik pemerintah daerah maupun nasional. Usaha tersebut tertuang dalam bentuk nota kesepakatan yang ditandatangani oleh Bupati dan stakeholder terkait dalam program-program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). Terselenggaranya Forum Koordinasi Antara Perbankan dan Pemerintah Daerah yang diselenggarakan oleh BI  ini mencerminkan bahwa usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam memberikan stimulus kepada perbankan mendapatkan perhatian dan sambutan yang positif. “ 5 perbankan yang hadir kompak untuk mendukung pembangunan ekonomi Banyuwangi. Kita terus mensosialisasikan agar alokasi dana KUR sebesar 50 milyar dari BRI bisa terserap,  dengan segera menyusulnya bank-bank lain dalam program ini kita berharap perubahan ekonomi Banyuwangi secara nyata akan segera terlihat,” demikian ujar Bupati. Bank-bank yang memberikan dukungan tersebut antara lain Bank Jatim, BNI, BRI, Bank Mandiri. Tidak ketinggalan juga PERBARINDO, asosiasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ada di banyuwangi ikut serta mendukung program pemerintah kabupaten Banyuwangi. Pemkab mendorong sosialisasi  program ekonomi rakyat ini bekerja sama dengan perbankan dengan melibatkan Kepala-kepala desa serta tokoh-tokoh agama.

Program KUR yang saat ini telah berjalan disambut dengan gembira oleh para pelaku usaha, terutama usaha mikro di Kabupaten Banyuwangi. Hal ini terlihat dari jumlah pemohon kredit yang mencapai 1074 nasabah dengan nilai mencapai Rp.7,5 milyar sejak peresmian program KUR, maret lalu.  Kemudahan persyaratan serta kredit tanpa agunan menjadi kunci keberhasilan program ini. Plafon yng diberikan untuk tiap orang mencapai Rp. 20 juta.  “ Masyarakat tidak perlu takut lagi berhubungan dengan perbankan karena proses yang berbelit-belit. Kami meminta masyarakat Banyuwangi untuk ikut mengawasi pelaksanaan program ini agar tepat sasaran” lanjut Bupati.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga mendorong iklim investasi dalam skala besar tumbuh di Banyuwangi. Hal ini didasari oleh keinginan Pemkab untuk membuka lapangan pekerjaan yang luas kepada rakyat Banyuwangi. “ Kami mohon agar masyarakat mendukung iklim yang kondusif bagi investor untuk datang ke Banyuwangi. Terlebih dengan adanya bandara Blimbingsari investor semakin mudah untuk mencapai Banyuwangi ,’ terang Bupati. Pengertian dari masyarakat sangat dibutuhkan oleh Bupati dan jajaran pemerintah kabupaten dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Masyarakat diharapkan bisa bersabar dengan proses yang harus dilewati dalam tiap tahap menuju perubahan. Permasalahan dan perbaikan infrastruktur penunjang ekonomi seperti perbaikan dan pembangunan jalan telah menjadi prioritas pemerintah kabupaten, namun ada agenda yang sangat penting untuk kesejahteraan rakyat, yang sedang diwujudkan yakni memperkuat sendi-sendi perekonomian rakyat. (Humas.)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :