Mendikbud Resmikan Politeknik Negeri Banyuwangi
Minggu, 24 Februari 2013
KABAT – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Prof Dr Mohammad Nuh, meresmikan kampus Politeknik Banyuwangi (Poliwangi) menjadi Negeri, Minggu (24/2). Dengan demikian Poliwangi ini merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pertama di Bumi Blambangan.
Mendikbud yang datang ke Banyuwangi sehari sebelum peresmian penegerian Poliwangi menyatakan, proses penegerian Poliwangi ini adalah yang paling cepat di antara 17 politeknik yang dinegerikan se Indonesia. “Dan Banyuwangi merupakan kabupaten pertama yang mendapat kesempatan peresmian penegerian,” ujar Mendikbud.
Mengapa Poliwangi Banyuwangi dinegerikan? Karena kata Mendikbud, selain Banyuwangi mengantongi predikat kualitas pendidikan yang paling baik, Banyuwangi juga memiliki kelebihan yang luar biasa dibanding kabupaten lain. “Kenapa Banyuwangi yang pertama kami resmikan, karena Banyuwangi memiliki keberanian lebih,” ujar Mendikbud.
Selain itu, sebagai daerah perbatasan dari sisi geopolitik dan geo-ekonomi sangat penting. Biasanya selama ini daerah paling ujung sering diabaikan, namun dengan paradigma yang baru saat ini, justru wilayah ujung diharapkan menjadi pusat unggulan (center of excellence). “Dan Banyuwangi diproyeksikan mampu menjadi penggerak wilayah timur lainnya. Seperti Bali, Lombok dan NTT,” kata Mendikbud.
Mendikbud juga mengapresiasi Digital Society salah satu program Banyuwangi yang digagas pemkab Banyuwangi dengan PT Telkom. Dimana di Banyuwangi telah terpasang 1.100 titik wifi untuk akses internet sehat. Di antaranya sejumlah tempat pendidikan dan fasilitas umum. “Banyuwangi jika terus dikawal seperti ini, meski diujung Jawa, saya yakin dalam waktu 10 -15 tahun mendatang akan mengalami transformasi luar biasa. Karena bisa menghasilkan SDM yang unggul dengan segala kreatifitasnya selama ini,” puji Mendikbud.
Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas, menyatakan pemkab sedang menyiapkan rancang bangun Poliwangi supaya ada dua muara penyangga, yakni pengembangan Poliwangi yang tidak hanya didukung pendanaannya oleh pemkab, tetapi juga melibatkan private partnership. “Kalau pengembangan dua mitra ini berjalan, saya optimis sejumlah penelitian yang akan dilakukan nantinya tidak akan bergantung kepada pemerintah saja, namun bisa di-support swasta. Dan langkah ini akan menghasilkan produk teknologi tepat guna,” ungkap Bupati Banyuwangi.
Poliwangi yang statusnya resmi menjadi Politeknik Negeri ini, berada di Jalan Raya Jember Km 12 Kabat mempunyai 428 mahasiswa di tiga program studi (prodi), yakni Teknik Informatika, Teknik Sipil dan Teknik Mesin. Rencananya tahun ajaran baru 2013-2014 Poliwangi segera menambah prodi, masing-masing Sarjana Sains Terapan (S1), yakni Agribisnis, Teknologi Hasil Peternakan dan Manajemen Bisnis Pariwisata. “Ini salah satu strategi kesiapan kami untuk pengembangan pariwisata serta potensi lokal pertanian kami yang memang menjadi andalan kami,” tambah Bupati Anas. (Humas dan Protokol)