Menkominfo Resmikan Grand Launching Banyuwangi Digital Society
Sabtu, 9 Maret 2013
BANYUWANGI – Kota digital, predikat ini layak disandang Banyuwangi setelah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Tifatul Sembiring melakukan Grand Launching Banyuwangi Digital Society (Banyuwangi- Diso) di GOR Tawangalun (9/3).
Grand Launching Banyuwangi Diso ditandai dengan pengukuhan relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Jawa Timur juga akses kolosal 3.000 client dari pelajar tingkat SLTA untuk memposting harapan dan ungkapan cinta mereka terhadap Kota Banyuwangi. Juga penyerahan Cooperate Social Responsibility (CSR) PT Telkom kepada masyarakat Banyuwangi.
Menkominfo menyatakan, dengan digital society Banyuwangi bisa menjelma sebagai smart kabupaten jika mampu memanfaatkan peluang yang muncul dari program ini. Program Banyuwangi Diso ini akan memunculkan broadband ekonomi yang mengantarkan pada ekonomi inovasi berbasis industri kreatif yang bersumber dari brain storm. ”Terima kasih pada PT Telkom yang menjadikan Banyuwangi broadband pertama di Indonesia. Dengan ini Banyuwangi akan menjadi smart city regency,” ujar Menkominfo.
Digital Society disadari tidak hanya membuka peluang yang positif, tetapi juga membuka peluang yang sebaliknya. Untuk itu Menkominfo berharap pemerintah daerah bisa mengarahkan pemanfaatan digital society untuk tetap memegang teguh karakter dan budaya lokal bangsa ini. “Ekonomi broadband penting, tapi yang lebih penting mempertahankan nilai-nilai karakter dan budaya lokal,” ujar Menkominfo.
Sementara itu, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Arief Yahya menyatakan saat ini Banyuwangi adalah kabupaten dengan jaringan wi-fi dan ekosistem digital terlengkap dan terbesar di Indonesia. Dengan ini Banyuwangi bisa disejajarkan dengan kota-kota besar di belahan dunia. “Dengan wi-fi, Banyuwangi telah memiliki pintu dunia yang tidak terbatas,” ujar Arief Yahya.
Dengan pintu dunia, masyarakat Banyuwangi memiliki peluang mendapatkan edukasi yang luas. Edukasi dapat membentuk sebuah community yang maju hingga terbentuk sebuah ekosistem masyarakat digital. “Dari sini kita harapkan akan muncul orang-orang digital yang hebat dari Banyuwangi,” kata Dirut PT Telkom.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, Banyuwangi Diso merupakan kendaraan percepatan pembangunan. Dan saat ini telah terpasang 1.100 titik wi-fi dari target 10.000 titik hingga tahun 2014. “Pemkab Banyuwangi saat ini tengah berbenah dan membangun. Di tahun pertama kita telah bangun empat infrastruktur, jalan, jembatan, bandara dan pelabuhan. Di tahun 2013 ini kita sempurnakan dengan membangun infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dan efek digital sangat dahsyat untuk peningkatan pelayanan publik dan memacu kesejahteraan ekonomi masyarakat,” kata Bupati Anas. (Humas & Protokol)