Mini Hospital Disiagakan di Tiap Etape ITdBI

Rabu, 26 September 2018


BANYUWANGI – Penyelenggaraan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018 tak lepas dari dukungan berbagai  pihak. Termasuk support dari insan kesehatan yang bekerjasama bahu membahu mendirikan  mini hospital di lokasi finish tiap etape.     

Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono, khusus untuk penyelenggaraan  ITdBI ini, Pemkab Banyuwangi  melibatkan hampir seluruh fasilitas kesehatan di Banyuwangi. “Untuk ITdBI ini kami menyiapkan mini hospital di setiap garis finish di tiap etape. Seperti yang kami dirikan di Rowo Bayu, Songgon ini. Mini hospital disini didukung 3 rumah sakit di Banyuwangi, yakni RS Nahdlatul Ulama (NU) Banyuwangi, RS Ibu dan Anak Abdhi Family dan RS Al-Huda Genteng,” jelas dr Rio, sapaan akrabnya.

Event ini memang berlangsung singkat per –etape-nya. Namun, ujar Rio, pihaknya tetap memberikan yang terbaik. “Kami benar-benar mempersiapkannya dengan maksimal, meski  dibutuhkan  effort untuk membuat mini hospital di medan yang sulit seperti di hutan Rowo Bayu ini. Mulai dari lebar dan panjang tenda yang punya spesifikasi khusus, jumlah bed, dan kelengkapan tiap bed. Tiap bed dilengkapi dengan tabung oksigen. Juga ada dokter khusus yakni race doctor yang disiagakan, bersama dua paramedis dan ambulans race,” terangnya.

Selain itu, imbuh dr Rio, di sepanjang rute juga didirikan pos-pos kesehatan yang didukung satu dokter, dua perawat, dan ambulans lengkap dengan driver.

“Kami berupaya memberikan dukungan terbaik untuk event ini. Prinsipnya, lebih baik kami bersiap meski tidak ada accident, daripada ada accident tapi kami tidak siap. Dan ajang semacam ini juga kami jadikan wahana konsolidasi  bagi semua pelaku kesehatan di Banyuwangi. Rumah sakit pemerintah, swasta, puskesmas, klinik-klinik  akan berkomunikasi, berkomunikasi dan berkolaborasi,” tuturnya.

Beberapa pembalap ada yang merasakan langsung manfaat dari mini hospital tersebut. Terutama mereka yang mengalami dehidrasi  karena cuaca panas selama pertandingan.  Begitu para pembalap memasuki finish  etape pertama di Rowo Bayu Songgon, tampak beberapa dari mereka yang jatuh terduduk maupun  telentang karena tak kuat menahan panas yang suhunya mencapai 37 – 38 derajat. Spontan para petugas kesehatan langsung mengevakuasi mereka ke mini hospital dan memberikan penanganan maksimal.

 Dua di antara para pembalap yang dibawa ke mini hospital adalah Endra Wijaya dari Advan Custom Cycling Team dan Selamat Juangga dari KFC Cycling Team. Keduanya segera mendapatkan penanganan dari dokter dan tenaga medis yang sigap memberikan oksigen dan minuman untuk mengatasi dehidrasi. Tak berselang lama, keduanya pun kembali pulih dan bergabung bersama rekan se-timnya. (*)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :