Munculkan Potensi Kuliner Pulau Merah, Bupati Gelar Lomba Bakar Ikan
Selasa, 14 Mei 2013
Upaya Pelibatan Masyarakat Sukseskan Surfing Competition
PESANGGARAN - Terdorong keinginan untuk memunculkan potensi kuliner berbasis ikan di destinasi wisata Pulau Merah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengumpulkan beberapa penjual ikan di sekitar Pulau Merah. Para penjual ikan tersebut disulap menjadi juru masak yang mahir memasak ikan bakar. Tak tanggung-tanggung, masakan mereka juga dilombakan. Berbagai jenis ikan yang ada, mulai dari tongkol, lemuru, lele, nila dan jenis ikan lainnya berubah menjadi ikan bakar yang lezat dinikmati dengan sambal beraneka jenis. Ada sambal kacang, sambal kecap asin, sambal terasi, dan sambal hijau.
“Saya sengaja menyelenggarakan lomba membakar ikan ini sebelum pelaksanaan Red Island Banyuwangi International Surfing Competition 2013. Selain untuk memasyarakatkan gerakan gemar makan ikan, saya ingin menyiapkan masyarakat pesisir disini agar mampu menghidupkan perekonomiannya dan mampu memasarkan ikan-ikannya dengan cara yang kreatif. Apalagi mereka punya kemampuan memasak yang rasanya tidak kalah enak,” ujar Bupati Anas. Bagi peringkat 1 – 10 perlombaan bakar ikan itu, Bupati menjanjikan akan membawa mereka ke Jimbaran, Bali untuk belajar cara penyajian makanan. “Target saya ke depan, masyarakat sekitar Pulau Merah ini bisa menyajikan makanan dengan baik pada wisatawan, khususnya turis asing,” tandas orang nomor satu di Banyuwangi itu.
Kegiatan lomba bakar ikan ini diikuti oleh 19 peserta asal Desa Pancer, Pulau Merah, Grajagan, Muncar dan Genteng. Mereka tergabung dalam kelompok pengolah dan pemasar ikan binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi. Tiap peserta diwajibkan membawa masing-masing 3 Kg ikan segar untuk dibakar. Total jumlah ikan yang dibakar mencapai 60 Kg. Lomba bakar ikan ini dimenangkan oleh Sunardi (Kecamatan Genteng) sebagai Juara I, Restuning (Grajagan) di posisi runner up, dan Aminah (Pancer) sebagai juara III.
Sementara itu, ketika ditanya tentang kesiapan kompetisi surfing yang akan digelar 24 – 26 Mei mendatang, Bupati menjelaskan persiapannya sudah final. Salah satunya, pihak panitia sudah akan men- stand by-kan pengawas pantai sejak tanggal 22 Mei, termasuk mempersiapkan kedatangan para pesurfer asing. “Kedatangan saya kemari sekaligus untuk mengecek persiapan akhirnya seperti apa, khususnya homestay dan penerangan. Tapi yang paling penting bagi pemkab adalah menyiapkan masyarakatnya, sehingga mereka punya kesadaran untuk mewujudkan Pulau Merah sebagai ecowisata,” terang Bupati.
Untuk lebih memperindah pantai Pulau Merah yang menjadi areal perlombaan, Bupati juga berencana memasang panel-panel tenaga surya di sepanjang garis pantai agar di malam hari tampak lebih hidup. Jika telah terpasang semua, maka ini adalah pantai pertama yang disupport oleh penerangan bukan dari listrik, melainkan dari tenaga surya.
Tak hanya bakar ikan saja, kegiatan ini diramaikan pula dengan olahraga volley pantai bersama. Malamnya digelar gala dinner yang menghadirkan masyarakat sekitar. Pada malam gala dinner ini juga diujicobakan penyalaan lampu sorot berkekuatan 250 watt. (Humas & Protokol)