Organisasi Pecinta Alam SMA Se Banyuwangi Ikuti Pelatihan Pengelolaan Sampah

BANYUWANGI –  Memanfaatkan waktu luang bisa dilakukan dengan beragam cara. Apa yang dilakukan sekumpulan kaum muda Banyuwangi  ini adalah contoh hal positif yang patut ditiru. Dalam rangka memperingati  Hari Bumi , Minggu (29/4),  Organisasi Pecinta Alam (OPA) SMA se Banyuwangi  mengikuti pelatihan Pengelolaan Sampah. Kegiatan yang bertemakan “Jadikan Sampah Sebagai Kawan Bukan Lawan “ ini bekerjasama dengan  Pusat Studi Pengelolaan Sampah (Komposting) Rumah Kompos “MASKOT”.

Ketua Penyelenggara, Achmad Amar Mufti dari OPA Agem Karso (AKAR) SMA 1 Giri mengatakan “Kegiatan ini bertujuan untuk meyakinkan banyak pihak bahwa daur-ulang sampah itu penting dan harus didukung,” tegasnya. Tanpa memikirkan daur ulang sampah sebagai sesuatu yang penting, imbuh Achmad, maka di masa mendatang sampah akan jadi masalah.”Kita mesti berbuat sesuatu justru ketika masalah sampah itu belum jadi problem besar”, tandasnya lagi.

Semantara itu, Ketua MASKOT, Ramang Rakasiwi, menyatakan rasa bahagianya melihat keantusiasan peserta.  “Saya senang sekali karena yang datang belajar mendaur ulang adalah anak-anak sekolah, “ ungkap Ramang. Menurutnya, masa depan bumi bisa lebih baik jika anak-anak mudanya mengenal nilai-nilai cinta lingkungan.

Pelatihan yang berlangsung di base camp MASKOT di Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan Banyuwangi ini melibatkan 70 orang peserta. Mereka berasal dari Esemkasapala SMKN 1 Banyuwangi, Orpash MAN Banyuwangi, dan Ipamapi SMA 1 Rogojampi. Selain itu ada juga  Rengganis MAN Srono, Ganjapala Rogojampi, serta diikuti pula oleh Mapala Poliwangi dan  Paguyuban Jebeng Thulik (PJT). Menariknya, setiap peserta diwajibkan membawa 1 kantong (kresek) berisi sampah organik(sampah basah) dan  1 kantong sampah anorganik (sampah plastik, kaleng, kertas, koran bekas serta  gelas/botol mineral bekas). Sampah basah  langsung diolah dalam pelatihan tersebut, sedangkan sampah anorganiknya untuk diserahkan pada pemulung. (Humas & Protokol)