Pantau Aktifitas Gunung Raung, Kepala BNPB Kunker Ke Banyuwangi
Rabu, 7 November 2012
SONGGON – Untuk memantau aktifitas Gunung Raung, Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Brigadir Jenderal Samsul Mu’arif langsung melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Banyuwangi, tepatnya ke Kecamatan Songgon, Selasa (6/11). Songgon dijadikan sebagai lokasi kunjungan sebab di wilayah ini terdapat Pos Pantau Gunung Raung.
Didampingi Kementrian Sosial, Kementrian Kesehatan, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, anggota Forum Pimpinan Daerah (Forpimda),BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Propinsi Jatim, Sekkab, dan pejabat komponen Pemkab Banyuwangi, Brigjen Samsul langsung menuju ke Balai Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon yang dijadikan sebagai Posko Tanggap Bencana. Brigjen Samsul dan rombongan juga mengunjungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG) yang menjadi pos pantau Gunung Raung di kecamatan ini.
Menurut Brigjen Samsul, kunjungannya ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana upaya pemkab untuk melindungi warganya dari ancaman letusan Gunung Raung, sehingga bisa mengurangi risiko bencana. “Yang terpenting adalah menjauhkan antara bahaya dengan kerentanan masyarakat. Siapa yang siap maka dia tidak akan terkena bencana. Dan saya lihat Banyuwangi punya persiapan yang cukup matang untuk menghadapi bencana ini,”ujar pria kelahiran Kediri ini.
Untuk penambahan logistik, Brigjen Samsul mengaku, pihaknya sudah meminta pada pemerintah pusat untuk mendekatkan bantuan logistik ke propinsi, termasuk bantuan makanan siap saji, masker dan selimut.Khusus untuk tempat pengungsian, Brigjen Samsul minta agar tidak menjadikan lapangan sebagai tempat pengungsian, sebab kondisinya panas dan kurang nyaman. BPBD Banyuwangi juga disarankan untuk mencari rumah-rumah warga yang cukup besar dan aman untuk dijadikan tempat pengungsian. Namun untuk bangunan sekolah ditegaskannya agar tidak dijadikan tempat pengungsian, karena siswa tetap harus belajar meski bencana terjadi.
Tak hanya itu, Brigjen juga minta agar akses partisipasi masyarakat dalam manajemen penanggulangan bencana dibuka seluas-luasnya. Mengingat, masyarakat dengan segala kearifan lokalnya (local wisdom), punya keyakinan sendiri akan tanda-tanda meletusnya gunung tersebut.Sementara untuk masyarakat, Brigjen Samsul menginstruksikan agar tetap tenang,dan jika terjadi ancaman segera mengungsi .Namun Brigjen Samsul meyakinkan masyarakat, saat ini ancaman Gunung Raung mulai menurun. Dan apabila gunung ini tak jadi meletus, warga tetap bisa menggunakan logistiknya untuk berlatih menghadapi bencana. Hal itu mendapatkan respon positif dari masyarakat Songgon yang dalam pertemuan itu juga didampingi para relawan dari Tagana (Tanggap Bencana), FPBI (Forum Peduli Bencana Indonesia) dan BPBD Banyuwangi.
Sebelumnya, Bupati Anas juga memaparkan beberapa persiapan yang telah dilakukan pemkab untuk menghadapi situasi bencana ini. Di antaranya berkoordinasi dengan petugas pengawasan gunung tentang kepastian peningkatan aktifitas gunung, penyebarluasan tentang pernyataan siaga darurat, menetapkan kawasan rawan bencana, mengupayakan sambungan telepon, internet, HT di pos pantau Gunung Raung, menetapkan rute dan tempat evakuasi,serta menyiagakan sarana kebutuhan logistik untuk dialokasikan pada semua daerah terdampak.
Kawasan terdampak bencana letusan gunung berketinggian 3332 m dpl ini terbagi atas kawasan Ring I dan Ring II yang tersebar di Kecamatan Songgon, Sempu, Genteng, Kalibaru, Glenmore dan Singojuruh. Dengan jumlah penduduk yang terdampak sebanyak 83.182 ribu jiwa. Sejauh ini pemkab telah menyiapkan makanan siap saji dan 100 ribu masker, serta beberapa tempat yang akan dijadikan areal pengungsian. Pemkab juga telah melakukan penghitungan standar bencana atas beberapa keperluan di lokasi pengungsian. Di antaranya MCK : 2362 buah, Air bersih : 5.926.600 liter/hari, Makanan : 333.303/hari, Genset 5000 watt : 40 unit, Pos Kesehatan : 20 pos. Selain itu juga Tenda pleton : 3.943 buah, Dapur umum : 227 buah, dan Gudang penyimpanan : 20 buah. Tak ketinggalan Bilik mesra : 2447 buah.
Tak hanya Banyuwangi saja yang mendapatkan kunjungan Kepala BNPB ini. Namun juga kota Jember dan Bondowoso yang juga terdampak bencana letusan Gunung Raung.
Sementara itu, sejak pukul 12 malam hingga pukul 06.00 WIB pagi tadi, FPBI melaporkan kondisi Gunung Raung terpantau suhu udara berkisar antara 20 derajat Celcius dengan gempa tremor terus menerus dan gunung berselimut kabut. (Humas & Protokol)