Pedagang Cenil, Klepon Ikuti Pelatihan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

Kamis, 3 Mei 2012


BANYUWANGI – Masyarakat saat ini sudah saatnya mulai sadar berapa besar kandungan gizi yang ada dalam makanannya, sehingga mereka bisa menjaga kesehatannya. Mungkin hal itulah yang dijadikan dasar pemkab menggelar pelatihan kegiatan peningkatan mutu dan keamanan pangan,dengan mengikutsertakan para penjual makanan yang ada di Banyuwangi.  Pelatihan yang digelar di Aula Panti PKK Kabupaten, Kamis (3/5) itu,cukupmenarik karena selain dibuka Ny Fiestiandany Azwar Anas semua pesertanya penjual jajanan pasar.  

Peserta yang rata-rata para penjual makanan jajanan tradisional seperti cenil, klepon dan lain-lain mengaku senang dengan kepedulian pemkab yang mengadakan pelatihan. Dengan demikian bisa memberi ilmu pengetahuan kepada para pedagang tentang bahan-bahan apa yang tidak aman saat digunakan membuat makanan. Karena menurut mereka, para pedagang banyak yang tidak tahu bahan kimia yang ada di bahan-bahan pembuat kue. Bahkan, rata-rata mereka mengaku juga tidak menggunakan bahan kimia alias asli bahan dasar. “Melihat hal itu, pemkab ingin memberikan pelatihan kepada para pedagang untuk peningkatan mutu sekaligus keamanan pangan,” kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan, Dewa Made Wicaksana.

Dalam pelatihan peningkatan mutu ini, kata Made, peserta diberi materi membuat makanan yang tidak harus dari bahan tepung atau terigu , melainkan bisa dari bahan olahan lokal seperti talas, pisang dan umbi-umbian, sehingga aman untuk dikomsumsi dan juga tetap sehat. Karena dengan bahan-bahan ini, selain alami, mutunya juga tak kalah dengan kue yang sekarang. Misalnya, talas yang bisa dibuat menjadi kue-kue yang modern. Seperti souffle talas, pizza talas, lapis talas. Sementara, pisang atau umbi-umbian bisa dibuat bahan dasar tepung. Seperti tepung pisang dan tepung umbi jalar.

Mengapa pemkab kembali ke bahan dasar lokal?  Menurut Ahli Gizi dan Masyarakat, Fika Enggar Amd, GZ, kandungan gizi bahan lokal salah satunya pisang mengadung seretonin yang kandungan gizinya dapat memicu hormon bahagia. Begitu juga asam folat merupakan zat gizi penting untuk pertumbuhan otak janin.  

  Sementara itu, Ny Dany Azwar Anas, saat membuka acara meminta peserta untuk  pentingkan informasi tentang keamanan makanan. Karena saat ini banyak sekali bahan-bahan kimia yang digunakan untuk membuat makanan. Mulai pewarna hingga gula-gula buatan. Selain itu, Ny Dani juga mengharapkan kepada masyarakat untuk memiliki kesadaran yang tinggi. Artinya dalam menjual makanan hendaknya tidak hanya mementingkan pribadi tetapi lebih pada faktor  kesehatan orang lain. “Dengan makanan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman, insyalloh masyarakat akan sehat. Tak lupa saya juga ucapkan terima kasih, kepada para penjual makanan tradisional karena berkat ibu bapak sekalian, makanan tradisional tetap lestari,”tutur Ny Dani Azwar Anas. (Humas dan Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :