Pemkab Kotabaru Kalsel Kunker Ke Banyuwangi, Tertarik Progress Pembangunan
Jumat, 5 April 2013
BANYUWANGI – Berbagai progress pembangunan yang diraih Banyuwangi terus menarik perhatian daerah lain di Indonesia. Kali ini giliran Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan yang ingin belajar tentang pemerintahan desa, Kamis (4/4).
Dalam kunjungan kerja (kunker) tersebut, rombongan Pemkab Kotabaru yang dipimpin oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Kotabaru Khoirul Aswandi menyertakan seluruh camatnya (20 camat) dan sejumlah kepala SKPD. Rombongan diterima langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Ruang Rapat Rempeg Jogopati Kantor Pemkab Banyuwangi.
Dijelaskan Khoirul, desa-desa di Banyuwangi dianggap mampu mengelola potensi yang ada sehingga bisa berkembang. Dicontohkan olehnya, Desa Kaligondo Genteng yang telah mampu menjadi cyber village. “Di daerah kami, meski kaya tapi desa belum bisa berkembang dengan maksimal, apalagi mengenal IT. Kami ingin tahu dari Banyuwangi bagaimana desa bisa dikenalkan dengan teknologi,” kata Khoirul.
Selain tentang pengembangan desa, Pemkab Kotabaru juga tertarik dengan pengelolaan keuangan desa, khususnya masalah Alokasi Dana Desa (ADD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). “Kami ingin tahu bagaimana proses penyusunan ADD ini mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawabannya. Apalagi yang terkait dengan aturan pelaksanaan proyek yang ada di APBDes,”ujar Khoirul.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan sejumlah kiat Pemkab Banyuwangi terkait pengelolaan pemerintahan desa. Secara berkala, kata Bupati Anas, pemkab menggelar rapat koordinasi khusus (rakorsus) dengan seluruh kepala desa. Rakorsus tersebut antara lain membahas apa saja yang menjadi kebutuhan desa. “Intinya kita harus intens berkomunikasi dengan pihak desa,” kata Bupati Anas dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh para pejabat komponen Pemkab Banyuwangi tersebut.
Dalam kunker tersebut, Pemkab Kotabaru juga mendialogkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam pemerintahan desanya. Misalnya adanya beberapa desa yang tidak bisa mencairkan dananya karena permasalahan tertentu. Juga bagaimana Pemkab Banyuwangi memaksimalkan pengelolaan potensi desanya, khususnya potensi wisata.
Dalam kesempatan itu, Pemkab Banyuwangi juga menghadirkan Kepala Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari yang memberikan testimoninya dalam mencari terobosan untuk mengembangkan desanya, salah satunya lewat pengelolaan unit pasar desa. (Humas & Protokol)