Peringatan 1000 Hari Wafatnya Gus Dur

Kamis, 27 September 2012


alt

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi menggelar peringatan 1000 hari meninggalnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kamis (27/9). Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono membuka acara yang dilaksanakan di Masjid  Babussalam,masjid yang berada di dalam kantor sekretariat Pemkab Banyuwangi.

Menariknya, meski  tidak dapat hadir di acara tersebut, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyempatkan diri  untuk memberikan sambutannya melalui sambungan telepon selular. “Mudah-mudahan melalui peringatan ini kita bisa meneladani  beliau. Mengenang bagaimana beliau selalu menghormati orang kecil, memperjuangkan rakyat dan mengupayakan kerukunan antar umat beragama,” ujar Bupati Anas, yang pada saat acara berlangsung tengah mengikuti peringatan yang sama di kediaman Gus Dur di Ciganjur. Mudah-mudahan, harap Bupati Anas, rakyat Banyuwangi bisa mencontoh beliau dalam menciptakan kehidupan yang rukun dan  guyub.

Acara ini diisi dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH Ahmad Ma’sum Syafi’i, dan pemberian tausiyah oleh KH Ahmad Siddiq. Dalam tausiyahnya, KH Ahmad Siddiq mengingatkan para hadirin agar selalu meneladani orang-orang sholih. Karena, mengingat jasa-jasa dan perjuangan orang sholih itu akan menjadikan kita dirahmati Allah. “Salah satunya dengan mengingat Gus Dur. Beliau selama hidupnya dikenal sebagai  seorang kyai, ulama, politikus, negarawan yang handal dan bapak bangsa. Apa yang bisa diambil dari beliau?

Ternyata, ujar KH Ahmad Siddiq,  selain memiliki kecerdasan intelektual dan emosional, Gus Dur juga cerdas secara spiritual. Misalnya, ketika diundang  secara mendadak di suatu acara untuk menjadi pembicara, dan hanya punya sedikit waktu untuk mempersiapkan materi pembicaraannya, Gus Dur mampu menuangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan berbahasa Inggris sebanyak 4 lembar. Beliau juga ketika hadir di suatu acara, tiba-tiba tertidur. Seolah apa yang disampaikan pembicara sama sekali tidak disimak. Ternyata, ketika ditanya apa isi pembicaraan yang disampaikan, Gus Dur mampu menceritakannya dengan tepat. Selain itu, Gus Dur juga dikenal sebagai orang yang pemaaf. Yang   patut dicontoh adalah bagaimana kita bisa memunculkan sifat seperti ini dalam kehidupan kita,” tutur KH Ahmad Siddiq.

Beberapa tokoh juga menghadiri  acara ini. Diantaranya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) –Banyuwangi, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Banyuwangi dan Ketua PCNU-Banyuwangi . Seluruh  pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Pemkab Banyuwangi juga turut hadir. (Humas & Protokol)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :