Peringatan Isra Miraj Dikemas Dengan Doa Kebangsaan bersama Gus Muwafiq

Rabu, 3 April 2019


BANYUWANGI - Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Banyuwangi dikemas dengan Doa Kebangsaan dengan menghadirkan KH Ahmad Muwafiq dari Sleman, Yogyakarta. Peringatan yang dirangkai dengan  
 Milad KBIH Sabilillah ke 17, digelar di Taman Blambangan, Selasa malam (2/4/2019).

Ribuan jamaah dari penjuru kota Banyuwangi tampak memadati Taman Blambangan untuk mendengar mauidzah hasanah dari KH Ahmad Muwafiq.

 Hadir dalam acara ini Bupati Abdullah Azwar Anas bersama sejumlah perangkat SKPD.

Dalam ceramahnya KH Ahmad Muwafiq memaparkan dengan detail peran penting para nabi, termasuk Muhammad SAW, dalam menyebarkan risalah Allah, ajaran Islam di muka bumi ini.

Jangkauan Nabi Muhammad dalam menyiarkan agama Islam bukan lagi pada tahap keluarga, suku, dan satu bangsa. Nabi Muhammad memiliki jangkauan menjadi nabi untuk menjadi Rahmatan lil Alamin.

“Ini perbedaan para nabi dengan Nabi Muhammad. Nabi Muhammad menjadi nabi ketika manusia sudah menjadi bangsa-bangsa, menjadi suku-suku dan itu harus dijangkau semuanya. Makanya dari situlah Nabi Muhammad dilahirkan di Kota Makkah. Makkah adalah awal-awal di mana manusia mengenal Allah SWT,”  ujar pria yang akrab dipanggil Gus Muwafiq ini.

Setelah berjalannya waktu, kata Gus Muwafiq, ajaran Islam masuk ke Nusantara. Saat masuk ke Indonesia, Gus Muwafiq menyebut terjadi akulturasi dalam hal budaya. Islam berkembang keseluruh negara dan berbeda-beda dalam penerimaannya.

Gus Muwafiq juga menegaskan bahwa keragaman yang ada di Nusantara ini merupakan kekayaan yang harus dipertahankan. Hanya di Indonesia sebuah negara yang mampu memikul puluhan bangsa.

“Makanya harus disatukan. Tidak ada lagi raja dan hamba. Yang ada rakyat. Tidak boleh lagi menyebut kafir. Kenapa? karena kafir adalah orang yang menentang Allah dan memusuhi kaum muslimin. Kalau sudah hidup bersama namanya dzimmi. Kalau sudah saling bertanggung jawab namanya raiyyah (rakyat),” tegasnya.

Bupati Abdullah Azwar Anas memberikan apresiasi kegiatan doa kebangsaan yang mengundang Gus Muwafiq, sapaan kyai dari Yogyakarta ini.

 Menurut Anas, Gus Muwafiq tidak hanya berbicara mengenai sejarah saja, namun memberikan penguatan tentang kebangsaan. 

Hal itu penting, menurut Anas, ditengah situasi politik dan sentimen paham keagamaan atau politik identitas, Pancasila menjadi pemersatu. "Beliau menguatkan semangat ke Indonesiaan kita sebagai warga negara. Oleh sebab itu saya sengaja datang bersama Kepala Dinas untuk mendengar ceramah Gus Muwafiq," ujar Anas. 

Anas juga memberikan apresiasi kepada KBIH Sabilillah. Menurut Anas, peran KBIH sebagai mitra pemerintah dalam hal pembinaan calon jamaah haji ditanah suci. "Selamat Milad ke 17 untuk KBIH Sabilillah, terus tingkatkan layanan untuk  jamaah haji Banyuwangi," pungkas Anas. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :