Kader Aliansi Masyarakat Adat Se Indonesia, Kumpul Di Wisata Using
Jumat, 16 November 2012
BANYUWANGI - Kader Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dari pelosok tanah air berkumpul di Desa Wisata Using guna menggelar Rapat Besar AMAN ke-11. Rapat yang digelar, Jumat (16/11) ini sebagai konsolidasi dalam upaya terus melakukan pembelaan, perlindungan dan pelayanan terhadap masyarakat adat.
Sekretaris Jendral AMAN, Abdon Nababan mengatakan rapat besar Aman bertujuan untuk memantapkan beberapa agenda Aman dalam memperjuangkan hak masyarakat adat di Indonesia. Salah satunya menindaklanjuti tawaran pemerintah pusat yang ingin membangun kehidupan masyarakat adat lebih baik. “Kami juga sudah menyerahkan peta wilayah adat kepada Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) terkait kerja sama tersebut. Kami percaya pemerintah bisa memberi keadilan dan berbuat yang terbaik bagi masyarakat adat,” kata Abdon Nababan.
pengawalan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat. "RUU tersebut telah dipresentasikan oleh Badan Legislasi Nasional di depan anggota DPR RI. “Ini adalah bentuk perjuangan bagi masyarakat adat agar hak-haknya baik tanah, budaya seni, bahasa bisa terlindungi dan memiliki hak cipta,” ungkap Hein.
Ditambahkan Hein, dipilihnya Banyuwangi sebagai tempat rapat besar AMAN agar bisa lebih mengenal suku Using yang ada di Banyuwangi dan belajar perpaduan adat dan budaya di Banyuwangi. "Karena kami mendengar di Banyuwangi banyak terdapat suku dan adat, namun semuanya bisa tumbuh harmonis,"ujar Sekjen AMAN di Aula DWU.
Sementara itu, Bupati Banyuwngi, Abdullah Azwar Anas yang membuka acara tersebut, mengungkapkan bangga atas kehadiran pengurus AMAN se-Indonesia di Komunitas Using Banyuwangi. Ini menunjukkan masyarakat adat Using memiliki peran dalam komunitas masyarakat adat nusantara. Bupati Anas juga mengungkapkan masyarakat adat memiliki posisi penting dalam penentuan kebijakan pemerintah kabupaten BAnyuwangi. “Referensi tokoh-tokoh masyarakat termasuk tokoh adat menjadi masukan yang berharga bagi pemkab dalam mengambil kebijakan,” kata Bupati Anas.
Rapat Besar Pengurus AMAN ke XI akan berlangsung selama dua hari, 16-17 November ini, dihadiri oleh perwakilan region AMAN dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali Nusra, Kepulauan Maluku dan Papua. Selain itu juga hadir perwakilan komunitas adat yang ada di Malaysia.Rapat yang digelar di Bumi Blambangan ini, merupakan agenda rutin yang digelar 6 bulan sekali oleh para pengurus AMAN. (Humas Protokol)