PKK Banyuwangi, Beri Modal Kepada Pedagang Sayur Perempuan

Kamis, 31 Mei 2012


SINGOJURUH - Pedagang sayur keliling atau biasa disebut wlijoan yang didominasi perempuan, memiliki arti penting bagi masyarakat yang bermukim jauh dari pasar. Meski bermodalkan sepeda dan tempat sederhana untuk menaruh dagangannya (tobos), mereka memiliki semangat untuk menjajakan dagangannya hingga pelosok desa. Untuk itu Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Banyuwangi, memberikan apresiasi berupa bantuan modal sebesar Rp.250.000.

Bantuan itu diserahkan langsung Ketua TP PKK Kabupaten Ny. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Bupati Abdullah Azwar Anas, kepada 25 orang perempuan pedagang sayur keliling dalam kegiatan puncak pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat  ( BBGRM) ke IX dan Hari Kesatuan Gerak(HKG)PKK ke 40 Kabupaten Banyuwangi tahun 2012 di Lapangan Desa Singojuruh (31/5).

Dalam kesempatan tersebut Ny Ipuk Festiandaniyang akrab disapa Ny Dani,menyampaikan rasa kagumnya kepada para perempuan yang memiliki banyak peran dalam rumah tangga. Sebab selain sebagai ibu rumah tangga, para perempuan ini juga menjadi penopang ekonomi keluarga. “Saya mengerti perjuangan ibu-ibu memang berat tapi saya minta agar  ibu-ibu pantang menyerah dan tetap semangat dalam menjalani semua aktivitas ,” harap Ny. Dani.

Salah satu pedagang sayur keliling yang menerima bantuan, Asma mengucapkan terima kasih kepada ibu – ibu PKK yang telah memberikan modal cuma – cuma.  " Modal ini a akan saya gunakan untuk belanja dagangan dan memperbaiki tobos  tempat barang dagangan," ucapnya. Asma berharap bantuan seperti ini bisa diberikan kepada lebih banyak pedagang sayur seperti dirinya. 

Dalam kegiatan puncak BBGRM dan HKGPKK tersebut, juga diserahkan bantuan berupa 5 ekor kambing kepada  5 dasawisma dan santunan anak yatim piatu di Kecamatan Singojuruh. Selain itu juga diserahkan penghargaan kepada juara lomba yang diselenggarakan tim penggerak PKK dan Pemkab Banyuwangi. Desa Buluh sari Kecamatan Kalipuro, menerima penghargaan tingkat Kabupaten yang masuk dalam kategori desa ODF (Open Defecation Free) atau desa bebas BAB di sembarang tempat.

Pada kegiatan tersebut juga digelar pameran UMKM, produk kerajinan dan makanan olahan para tim penggerak PKK. Selain itu juga ada pelayanan publik mobile seperti pelayanan perizinan, akte kelahiran dan kartu keluarga. (Humas dan Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :