PT Industri Gula Glenmore, Telah Diresmikan
Rabu, 12 Desember 2012
GLENMORE – Pemasangan tiang pertama (ground breaking) PT Industri Gula Glenmore, diresmikan Rabu (12/12) oleh Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementrian BUMN, Muhammad Zamkhani didampingi Direktur Utama PTPN III, Megananda Daryono, Direktur Utama PTPN XII, Irwan Basri dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, di Perkebunan Kalirejo, Glenmore.
Ground breaking yang juga disaksikan para direktur Perkebunan PT Nusantara lain cukup marak, meski para direktur sempat kecewa lantaran Menteri BUMN Dahlan Iskan batal hadir dalam pendirian pabrik yang dirancang paling termoderen di Indonesia ini. Sebagai obatnya, Deputi Usaha
Industri Primer Muhammad Zamkani menyampaikan pesan Dahlan Iskan, salah satunya bahwa proyek ini adalah proyek bersama bukan proyek PTPN atau BUMN. “Untuk kewajiban kita bersama-sama mengawal proyek ini agar ke depan menghasilkan industri dari hulu ke ke hiilir, jangan hanya sebatas tanam tebu,” kata Muhammad Zamkani.
Selain itu, Muhammad Zamkani juga berharap, dengan peletakan batu pertama ini akan bisa segera dilanjutkan pembangunan secara utuh. “Setelah peletakan batu pertama jangan sampai dibiarkan. Namun terus akan dilanjutkan batu kedua, ketiga hingga ke seribu. Kita butuhkan dua tahun lagi untuk melihat hasil dari pabrik gula ini. Dengan adanya pabrik gula ini tidak hanya PTPN yang diuntungkan tapi juga masyarakat sekitar,” ungkap Deputi Industri ini.
Sementara itu, Direktur Utama PTPN III, Megananda Dariyono mengatakan mengapa tanggal 12-12-12 ditetapkan sebagai groundbreaking, karena menyesuaikan dengan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) yang menjadi pimpinan pelaksana pembangunan PG Glenmore. "Jadi, angka 12 ini merupakan hal yang luar biasa bagi Pabrik Gula Glenmore," kata Megananda Daryono.
Sedangkan Direktur PTPN XII, Irwan Basri menyatakan, pabrik gula yang nilai investasinya mencapai Rp 1,7 triliun ini dibangun di atas lahan seluas 3.140 hektare dengan luas lahan tebu 6.000 hektare. "Kami targetkan giling pertama pada 1 Agustus 2015, dengan target produksi 8 ribu ton gula per hari sehingga diharapkan bisa mendukung upaya swasembada gula nasional,” ujar Basri.
Sekadar diketahui, saat ini kebutuhan gula nasional mencapai sekitar 4,7 ribu ton, sedangkan produksi gula nasional masih 2,6 ribu ton. Sisanya 2,1 ton masih import. (Humas dan Protokol)