Ritual Petik Laut Pancer, Pelestarian Adat Dengan Kesederhanaan dan Kebersamaan
Minggu, 15 Juli 2012
PESANGGARAN - Ribuan masyarakat Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran berkumpul di pantai Pancer untuk menggelar ritual petik laut Pancer (15/7). Kegiatan ritual tersebut merupakan rasa wujud syukur masyarakat atas rezeki yang melimpah, juga diberikan keselamatan saat mereka beraktifitas dilaut. Ritual petik laut Pancer tersebut, telah dilakukan sejak tiga puluh enam tahun yang lalu oleh para sesepuh warga Pancer yang juga berprofesi sebagai nelayan. Meski digelar secara sederhana, namun masyarakat setempat cukup antusias untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.
Ketua panitia yang juga Kepala Desa Sumberagung, Purwanto mengatakan, dalam kegiatan ritual ini yang diutamakan adalah kebersamaan dan do’a untuk keselamatan juga kesejahteraan warga Desa Sumberagung khususnya warga Pancer. “ Kami tidak menggelar acara ini secara mewah, terbukti sesaji yang kita gunakan kepala kambing yang harganya terjangkau daripada sapi atau kerbau, “ katanya. “ Kita juga tetap menjaga keaslian ritual ini dengan menggelar wayang kulit ( ringgit purwo ) semalam suntuk, “ imbuhnya.
Kegiatan ritual petik laut Pancer yang ke – 36 pada tahun ini, dihadiri oleh Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko didampingi pejabat teras pemkab Banyuwangi dan Forpimka Pesanggaran juga para Kades se Kecamatan Pesanggaran. Dalam upacara pembukaan, Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko mengharapkan pelestarian ritual dan budaya tidak harus digelar dengan megah, namun niat dari warga setempat untuk menjaga warisan leluhur dan menjaga kebersamaan antar warga. “ Ritual ini harus terus dilestarikan agar tidak punah, namun saya berharap masyarakat tidak terbebani dengan kegiatan ini, “ harap Wabup.
Kemudian Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko didampingi Forpimka Pesanggaran, menyematkan anting – anting dan pancing emas di kepala kambing yang sudah disembelih. Selanjutnya kepala kambing tersebut ditempat pada sampan (perahu) kecil bersama sesaji lainnya untuk diarak menuju pinggir pantai Pancer. Dengan mengucap bismillah, Wabup memotong tali pengikat sampan yang berisi sesaji dan kemudian sampan dilarung hingga ke tengah laut.
Acara dilanjutkan dengan mandi bersama dilaut yang dilakukan oleh ribuan warga Pancer. Salah satu warga Pancer, Sutardi mengatakan, acara mandi bersama dilaut ini merupakan acara penutup dari ritual petik laut Pancer di tiap tahunnya. “ Air laut yang telah dilarungi sesaji dipercaya bisa membuang sial, juga memberikan keselamatan, “ katanya. ( Humas & Protokol)