Ramadhan, Perhutani Akan Tertibkan Tenda Penambang Liar

Rabu, 25 Juli 2012


BANYUWANGI – Tiga Kepala Kesatuan Pemangku Hutan (KKPH) di Banyuwangi, masing-masing KKPH Banyuwangi Selatan, Barat dan Utara, Rabu (25/7) menghadap Bupati Abdullah Azwar Anas,untuk menceriterakan kondisi masing-masing hutannya.  Misalnya saja, Kepala KPH Banyuwangi Utara, Adm. Ir Artanto menyatakan, KPH Banyuwangi Utara merupakan KPH terbaik di Banyuwangi. Mengapa baik, menurut Artanto, tidak ada lahan kosong yang tidak dimanfaatkan di KPH Utara. Yang kedua, tidak ada pencurian kayu (illegal logging). “Ketiga hal inilah yang membuat KPH Banyuwangi Utara, dinilai KPH terbaik, bahkan bisa jadi se Jawa Timur,” urai Artanto.

Sementara, KKPH Banyuwangi Selatan, Adm. Achmad Basuki lebih banyak melaporkan penertiban penambang rakyat di wilayah Gunung Tumpangpitu.  Karena, menurut, Adm. Banyuwangi Selatan  Achmad Basuki selaku penguasa wilayah, tenda-tenda yang didirikan rakyat untuk menambang emas itu, ditengarai dibuat ajang prostitusi , sehingga perlu dibubarkan. “Untuk masalah penertiban ini,kami sengaja ijin ke Bupati,”ujar Achmad Basuki.

Yang terakhir, KKPH Banyuwangi Barat,Adi Winarno, S.Hut MM, menyampaikan KKPH Banyuwangi Barat yang luasnya sekitar 42 ribu hektar ini, merupakan  penghasil  getah kopal (getah yang dihasilkan dari pohon agotis atau Damar, red) tebesar di Jawa Timur, setelah Kediri, Lawu dan Banyuwangi. Untuk getah kopal ini, KKPH Banyuwangi Barat per tahun bisa menghasilkan 3.000 ton.”Getah-getah itu, diekspor ke India untuk diolah menjadi minyak Arab,” ujar Winarno. 

Mendengar paparan satu-persatu KKPH Banyuwangi ini,Bupati Anas sangat apresiasi dengan usaha-usaha para Adm yang terus meningkatkan produksi hutan. Khusus untuk penertiban penambang rakyat Bupati Anas minta dilakukan dengan cara-cara yang baik. “Saya minta  dalam melakukan penertiban dengan cara soft power. Kalau memang ada indikasi di tenda-tenda digunakan untuk kemaksiatan,saya sangat mendukung apalagi ini bulan Ramadhan. Tapi ya harus cara soft power,” tutur Bupati. Selain itu, untuk reboisasi hutan, Bupati minta pihak perhutani menanami jenis –jenis pohon trembesi. (Humas dan Protokol)  



Berita Terkait

Bagikan Artikel :