Ratusan Pelajar Jurnalis Dilatih Media On-Line

Senin, 4 Maret 2013


GIRI – Program Banyuwangi Digital Society (B-Diso) yang digagas Pemkab Banyuwangi dan PT Telkom terus berlanjut dengan menyisir pelajar. Sabtu kemarin  (2/3) 200 pelajar SMA/SMK/MA se-Banyuwangi dilatih membuat majalah digital. Pelajar yang mengikuti pelatihan ini adalah para pelajar yang berlatar belakang sebagai  jurnalis sekolah masing-masing. Bila selama ini para jurnalis pelajar hanya mengenal media konvensional, majalah cetak, kali ini mereka diajarkan membuat media online sekaligus bisa mengaplikasikan kecanggihan teknologi. Mereka pun tampak antusias mengikuti sesi demi sesi pelatihan singkat ini.  

Hebatnya lagi, nara sumber yang dihadirkan adalah jurnalis-jurnalis handal, dari Kompas, Lensa Indonesia, Okezone dan Komputek. Para pelajar ini diajari menggunakan aplikasi digital magazine creator. "Mereka tinggal mendownload saja dari aplikasi yang ada. Disitu akan dibimbing langkah-langkah yang akan dilakukan. Dengan pelatihan ini saya harapkan sekolah bisa membuat majalah digital sendiri sesuai kreatifitasnya," kata Miftahul Ulum Syaifullah, dari Komputek.

Salah seorang peserta, Muhidin Fahmi Hamsyah, siswa SMAN Giri yang juga menjadi lay-outer majalah sekolah  mengatakan, proses pembuatan media on-line gampang-gampang susah. Namun Fahmi yang datang  bersama tim penulis majalah justru penasaran dengan ilmu yang baru pertama kali didapatnya itu.  “Meski agak sulit, tapi kita  senang bisa belajar ilmu baru ini. Saya dan kawan-kawan akan langsung praktek bikin majalah digital, sekaligus mensosialisasikan majalah online kepada teman-teman yang lain agar mereka juga tertarik belajar,” ujar siswa kelas XI yang selain menggarap majalah Karisma juga menggarap majalah dinding (mading) dwi mingguan itu.

Mengapa dipilih pelajar? Menurut Public Relation PT. Telkom Area Jawa Timur, Ivone Andayani, pelajar merupakan agen-agen perubahan di masa mendatang. Dan saat ini, kata ivone, dengan kemajuan teknologi majalah tak lagi bisa dinikmati dalam bentuk cetak, melainkan formatnya sudah digital atau media online. “Dengan banyaknya akses wifi, sudah saatnya kaum muda mengasah kreativitas virtualnya, antara lain ya lewat media on-line,” kata Ivone.

Dari pelatihan ini dipilih 20 pemenang yang mampu menyajikan majalah digital hasil kreasinya. Dan mereka berhak tampil dalam majalah Komputek edisi mendatang yang bertemakan ‘Banyuwangi, Menuju Layanan Wi-Fi ID’. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :