Ribuan GTT/PTT Terima Insentif

Senin, 6 Agustus 2012


alt

BANYUWANGI –  Ribuan guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) di lingkungan Dinas Pendidikan menerima dana insentif dari Pemerintah

alt

 Kabupaten. Total dana insentif yang dikucurkan tersebut mencapai RP. 3,472 miliar.Penyerahan dana insentif GTT/PTT itu dilakukan dalam acara sambung rasa GTT/PTT dengan Bupati Abdullah Azwar Anas di Lapangan Tenis GOR Tawang Alun, Minggu (5/8). Bupati Anas menyerahkan secara simbolis kepada perwakilan GTT/PTT yang berjumlah 2.851 orang.

Selama ini, kata Bupati Anas kesejahteraan GTT/PTT menjadi perhatian serius Pemkab. Karena itu, pada pembahasan APBD 2012 lalu, ungkap Bupati, ia berjuang keras untuk mendapatkan dana guna memberikan tunjangan insentif. Pengalokasian dana insentif GTT/PTT itu dilakukan tanpa mengganggu anggaran pembangunan yang lain. “Anggaran tunjangan insentif GTT/PTT sebesar Rp 5,963 miliar itu tidak mengganggu perbaikan jalan rusak,” tegasnya. Pemberian tunjangn insentif GTT/PTT ini, kata Bupati tidak hanya diberikan dalam tahun ini saja. Insentif akan diberikan selama GTT/PTT belum diangkat menjadi PNS.

alt

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono menjelaskan, para GTT/PTT menerima insentif  selama 7 bulan masa kerja dengan nilai per bulan sebesar Rp. 174 ribu. Maka insentif yang diterima masing-masing GTT/PTT sebesar Rp. 1.218.000. “ Sebenarnya Pemkab sudah menyiapkan insentif untuk 12 bulan dengan nilai total Rp. 5,963 miliar, namun kita memberikan kekurangannya setelah GTT/PTT melaksanakan tugasnya,” kata Sulihtiyono.Sulihtiyono menjelaskan, jumlah GTT/PTT di Banyuwangi mencapai 4.648 orang. Namun tidak semua GTT/PTT tersebut mendapat hak untuk menerima tunjangan insentif dari Pemkab. Untuk saat ini, hanya sekitar 2.851 yang baru berhak mendapatkan insentif. Sedangkan sisanya sekitar 1.797 orang belum mendapat insentif, namun Sulihtiyono menyampaikan kalau Pemkab sedang mengusahakan bentuk tunjangan lain bagi mereka.

alt

Menurut Sulihtiyono, sebenarnya semua GTT/PTT bisa mendapatkan tunjangan insentif, namun  dari 4.648 GTT/PTT itu belum semuanya masuk sebagai tenaga honorer kategori dua (K2) yang mendapat pengesahan dari Kementrian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB). “Baru 2.851 orang yang masuk honorer K2 sisanya yang 1.797 orang belum masuk, tapi kami juga tengah memikirkan mereka untuk mendapat tunjangan yang sama,” urainya.

Ketua Forum Komunikasi GTT/PTT Banyuwangi, Muhammad Cholid menyampaikan kalau pengucuran insentif tersebut disambut suka cita oleh para GTT/PTT. Hal ini dinilai sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Pemkab terhadap GTT/PTT. Menurut Muhammad Cholid, tunjangan insentif yang diberikan oleh Pemkab melalui penganggaran APBD merupakan yang pertama di Jawa Timur. Langkah Banyuwangi ini menjadi inspirasi bagi daerah lain. “Kami sangat mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah dan Pak Bupati atas kepedulian dan perhatian kepada GTT/PTT, baru kali ini Pemkab memberikan tunjangan insentif pada guru GTT/PTT,” kata Cholid. (Humas Protokol)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :