Ribuan Masyarakat Saksikan Kehebatan Dalang Ki Enthus
Sabtu, 24 November 2012
BANYUWANGI- Pagelaran Wayang Kulit, dengan Dalang Ki Enthus Susmono yang dihelat di alun-alun Maron Genteng, Jumat(23/11) berlangsung marak dan spektakuler. Yang mengagumkan lagi, pertunjukan yang mengambil judul Pendowo Syukur ini, ditonton ribuan masyarakat pecinta wayang kulit dari penjuru Kabupaten Banyuwangi. Bahkan, penonton sudah mulai menyemut dan memadati stadion kebanggaan masyarakat sejak sore hari. Sehingga, jalanan di Kota Genteng menjadi macet total menjelang malam. Padahal wayang kulit baru akan dimulai pukul 20.30 WIB.
Wayang kulit yang merupakan rangkaian Banyuwangi Festival 2012 ini dibuka Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiatmoko, Ny Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, seluruh jajaran pejabat teras pemkab. Dalam sambutannya, Wabup menyatakan terima kasih terhadap apresiasi masyarakat yang
sangat tinggi terhadap kesenian wayang. Wabup juga menyampaikan salam Bupati Abdullah Azwar
Sementara Ny Ipuk Fiestiandani Azwar Anas,yang didaulat menyerahkan Wayang Semar sebagai tanda dimulai pertunjukan mengaku sangat senang berada di tengah masyarakat, apalagi bisa menyaksikan langsung pertunjukan Dalang Ki Enthus. Ny Dani Azwar Anas, tampak menikmati sajian wayang kulit yang banyak memberikan pesan moral kepada masyarakat ini.
Pertunjukan wayang dibawakan Ki Enthus tidak hanya menghibur, melainkan banyak membawa pesan moral yang terpatri dalam hati para penonton.Apalagi, dengan guyonan yang khas dengan celetukan-celetukannya, wayang kulit yang kental dengan nuansa Islami sangat memukau penonton.
Ki Enthus juga sempat memberikan pujian terhadap kemajuan investasi juga percepatan pembangunan di Banyuwangi.“Saya melihat pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi mencapai 7,22 persen melaju di atas Jawa Timur. Ini berkat Mas Anas, “ puji Ki Enthus disela-sela pertunjukan wayang.
Hebatnya lagi, Wayang Kulit Ki Enthus juga menyediakan giant screen (Layar raksasa, red). Sehingga penonton yang berada di ujung stadion bisa menyaksikan dengan jelas. Wayang kulit Ki Enthus berakhir setelah sholat Subuh.“Puas yo nonton Ki Enthus, uapik tenan,” komentar para penonton di belakang layar.(Humas dan Protokol)