Rute Berbukit dan Menantang Menunggu di Etape 2 Tour de Banyuwangi Ijen 2024

Selasa, 23 Juli 2024


BANYUWANGI – Para pembalap langsung tancap gas melakukan berbagai strategi dan latihan khusus bersiap menghadapi Tour de Banyuwangi Ijen 2024 Etape 2.

Etape ini menjanjikan tantangan yang berbeda, membentang sejauh 153 kilometer dari Pantai Pancur di Taman Nasional Alas Purwo menuju jantung kota, Kantor Pemkab Banyuwangi. 

Rute ini dikategorikan sebagai hilly, menawarkan para pesepeda medan yang berbukit-bukit dan menantang.

Pembalap asal New Zealand, Clark Boris, dari St. George Continental Cycling Team (Australia), mengatakan dirinya sudah mempersiapkan strategi dan tenaga untuk menaklukan King of Mountain (Kom) Songgon di etape 2.

"Saya sudah berlatih sesuai kondisi yang ada disini (TdBI), dan saya yakin bisa kembali berada di podium. We'll see," ujar pembalap yang berhasil menjadi tercepat kedua di etape 1 TdBI itu.

Sedangkan Ryan Cavanagh, Dari Kinan Cycling Team (Jepang), mengatakan dirinya hanya akan berfokus pada ketahanan tubuh dan stamina di etape-etape selanjutnya. Pembalap yang berhasil menyapu bersih kategori di etape 1 itu, optimis dia akan kembali meraih kemenangan.

"Race yang ditempuh menguras tenaga, karena sangat panjang. Fokus saya sekarang adalah recovery, dan saya yakin itu kunci ke depannya," ujar Ryan.

Dimulau dari Pantai Pancur, para pebalap akan disuguhkan pemandangan laut sebelum mereka menghadapi rute yang lebih menantang. Kemudian mereka akan melewati tataran hutan purba Alas Purwo yang masih asri.

"Rute ini memadukan antara olahraga, alam, dan budaya. Alas Purwo sendiri juga masuk ke dalam Ijen Geopark yang telah diakui Unesco," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (23/7/2024).

Ipuk berharap para pebalap dan penonton bisa menikmati keindahan Banyuwangi sekaligus merasakan adrenalin dari kompetisi ini.

"Jadi bukan hanya menguji adrenalin, Tour de Ijen kami manfaatkan untuk mengenalkan keindahan alam dan budaya yang masih kuat di Banyuwangi," ujar Ipuk.

Sementara Charmain TdBi, Guntur Priambodo menjelaskan, Tantangan sebenarnya di etape 2 muncul saat para pebalap mendekati King of Mountain (KoM) di daerah Songgon.

"kenaikan mencapai 418 meter dan elevasi 7 persen, ini akan menjadi bagian paling menantang dari etape ini, membutuhkan kekuatan dan strategi yang baik dari para pebalap untuk memenangkan poin bagi para climber," ujar Guntur.

Selain Kom Songgon, pembalap masih disuguhkan 3 Intermediate Sprint. Masing-masing  Bandara Blimbingsari  di kilometer 45,7, SMPN 2 Genteng pada kilometer 91,8, dan di kilometer 118,9, Pasar Srono akan menjadi titik Intermediate Sprint ketiga

"Etape 1 mungkin memang panggungnya sprinter, tapi di etape 2 ini berbeda. Yang bisa kombinasi dan interval timenya bagus, dia yang juara. Bisa jadi yang juara etape 1 belum tentu juara di etape 2," terang Guntur. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :