Santri Dilatih Membuat Web Site
Selasa, 5 Maret 2013
BANYUWANGI - Sebagai kabupaten yang memulai proyek digital society atau masyarakat berbasis teknologi informasi di Indonesia, Banyuwangi terus menggerakkan masyarakatnya untuk melek IT. Sejumlah kegiatan yang berbasis internet terus dirancang, salah satunya pelatihan pembuatan dan pengembangan website bagi santri pondok pesantren.
Bertempat di laboratorium Universitas Banyuwangi (Uniba), ratusan santri tampak serius di depan komputer dengan internet yang ada di depannya. Mereka dilatih membuat website menggunakan joomla. Mereka juga tampak menikmati sekali setiap pelajaran atau instruksi yang diberikan para instruktur kegiatan ini.
Menariknya, pelatihan ini didukung organisasi nirlaba Damar 84. Organisasi yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan ini merupakan alumnus SMA di Banyuwangi tahun 1984. Dikatakan Antariksawan, ketua Damar 84, ketertarikan melatih para santri ini berawal dari keprihatinannya terhadap sedikitnya informasi tentang ponpes yang ada di dunia maya. “Dari 300 ponpes yang ada di Banyuwangi, hanya ada 2 yang muncul saat kita search. Inilah yang memicu kita untuk mengajari mereka website,” terang Antariksawan. Padahal, lanjut dia, ponpes sebagai salah satu wadah dakwah harusnya mulai mengenal internet.
Launching Bwi-Diso kemarin merupakan momen yang pas untuk mengenalkan para santri dengan IT. “Apalagi saat ini hotspot sudah dimana-mana, nantinya mereka bisa mengaplikasikan apa yang telah kita ajarkan,” harap Antariksawan.
Sementara itu, Plt Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Nur Agus Suharto menambahkanpelatihan ini adalah bentuk komitmen pemkab yang akan terus mengembangkan IT di segala lini. “Dan pelatihan-pelatihan semacam ini bukan pekerjaan yang selesai hanya satu hari. Karena teknologi tak berhenti tetapi berkelanjutan,” kata Nur Agus. (Humas dan Protokol)