Sekolah Pilot Negeri Resmi Berdiri

Sabtu, 28 Juli 2012


alt

BANYUWANGI – Tanpa proses yang berbelit, akhirnya sekolah pilot negeri ke dua di Indonesia resmi berdiri di Banyuwangi. Peresmian itu dilakukan langsung oleh Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Kementrian Perhubungan Capt. Boby R Mamahit bersama Bupati Abdullah Azwar Anas, di Bandara Blimbingsari, Sabtu (28/7).

Sekolah pilot ini merupakan program studi baru ATKP (Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan) Surabaya. Sebelumnya sekolah pilot negeri hanya ada di Curug, Tangerang. Menurut Capt Boby R. Mamahit, ada beberapa alternatif lokasi pendirian home 

alt

base training sekolah pilot ATKP, salah satunya Sumenep. Namun pilihan jatuh di Banyuwangi karena secara teknis maupun geografis dianggap memenuhi kriteria. “Secara teknis bandara Blimbingsari telah memenuhi standar minimal dengan adanya kelengkapan bandara dan penerbangan komersial. Udaranya juga sangat baik, dan secara geografis permukaannya datar, ini jadi pertimbangan kami sebagai antisipasi pendaratan emergency,” ungkap Boby.

Selain itu, lanjut Boby, dukungan penuh juga datang dari pemerintah kabupaten sehingga pendirian sekolah pilot ini cepat terealisasi. “Dukungan pemerintah kabupaten sangat luar biasa dan kami sangat berterima kasih. Ternyata Bupati Banyuwangi adalah pengawas kami dulu waktu masih di komisi DPR RI, jadi beliau sangat paham dengan masalah penerbangan dan memberikan dukungannya pada rencana ini,” kata Boby.

alt

Selanjutnya, kata Boby sekolah ini akan mulai dibangun tahun 2013 di atas lahan seluas 10 hektar. Nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp 200 miliar. “Kami mulai membangun tahun depan, tapi kelas sudah akan berjalan tahun ini, sementara kami meminjam tempat untuk instruktur dan siswa,” terang Boby.

Boby mengungkapkan kalau kebutuhan pilot sampai dengan tahun 2015 di Indonesia mencapai 1800 orang, padahal kemampuan sekolah pilot di Indonesia yang saat ini berjumlah 13 sekolah, baru bisa meluluskan 300 pilot tiap tahunnya. “ Maskapai LION Air saja memiliki 230 pesawat baru dan Garuda 90 pesawat, padahal satu pesawat rasionya 6 pilot, jadi kebutuhan pilot memang sangat besar,“ terang Boby. Dengan kebutuhan pilot tersebut Boby memprediksikan sebentar lagi Banyuwangi tidak hanya akan menjadi home base training ATKP namun akan menjadi sekolah pilot negeri mandiri seperti di Curug, Tangerang.

alt

Sementara itu Bupati Abdullah Azwar Anas menyatakan kalau sejak awal Pemkab siap mendukung berdirinya sekolah ini. Apalagi menurutnya, ini adalah sekolah penerbangan milik pemerintah dengan kualifikasi yang baik. Salah satu dukungannya Pemkab telah menyiapkan lahan seluas 10 ha didalam lokasi bandara untuk pembangunan sekolah. “Tidak ada halangan yang berarti dalam pembahasan kami tentang pendirian sekolah karena ini merupakan kerja sama antara pemerintah dengan pemerintah. Selain itu konsultasi kami ke BPKP untuk masalah pembebasan lahan juga tidak sesulit ketika kami bekerjasama dengan swasta,’ urai Bupati.

Dengan berdirinya sekolah pilot negeri di Banyuwangi,  Bupati Anas berharap bisa membawa dampak secara diametral bagi citra positif daerah. “Dan yang terpenting, ini membuka  kesempatan bagi putera daerah untuk bisa masuk ke sekolah pilot dan menjadi penerbang yang handal,” tutur Bupati. (Humas Protokol)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :