SKPD Aktif ZIS Diharapkan Bisa Motivasi SKPD Pasif ZIS
Jumat, 20 Juli 2012
BANYUWANGI – Kamis kemarin (19/7), Badan Amil Zakat (BAZ)Kabupaten Banyuwangi mengumpulkan beberapa satuan kerja (satker) di aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi. Pertemuan itu khusus membahas pengoptimalan besaran dana zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) yang diperoleh masing-masing satker di Banyuwangi
Sukandi, Ketua BAZ yang juga mantan Sekda Banyuwangi periode lalu ini, menjabarkan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tergolong kedalam SKPD Aktif ZIS dan SKPD Pasif ZIS. SKPD Aktif ZIS adalah SKPD yang tiap bulannya rutin menyetorkan dana yang diperoleh kepada BAZ. Sebaliknya, SKPD Pasif BAZ, terkadang baru menyetorkan zakat yang dikumpulkannya setiap 2 bulan sekali. Bahkan ada pula salah satu kecamatan di Banyuwangi, yang belum mengumpulkan perolehan dana BAZ-nya sama sekali, sejak Januari – Juni 2012. “Ini penting untuk diumumkan, supaya SKPD yang pasif tersebut termotivasi dan tergerak untuk segera menunaikan kewajibannya. Sementara bagi SKPD yang aktif, akan semakin berusaha menggenjot angka perolehan ZIS-nya jika melihat perolehan SKPD lain yang lebih tinggi,”jelas Sukandi.
Yang tergolong dalam SKPD Aktif ZIS, ujar Sukandi, antara lain Kantor Sekretariat Daerah, BAPPEDA, BKD, BPBD(Badan Penanggulangan Bencana Daerah),
BPKAD, BPM, BPPKB, Dinas PKP(Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan), Dinas Peternakan, Dinas PU Bina Marga, DKP, PU Pengairan, Dishubkominfo, Disbudpar, Dinkes dan Puskesmas se Kabupaten Banyuwangi. Selain itu juga ada instansi vertikal seperti Kankemenag, BPN, PDAM, ASDPdan PKBR (Pabrik Kertas Basuki Rahmat).
Dari beberapa SKPD yang disebutkan diatas, ada beberapa SKPD yang perolehannya mengalami peningkatan dari bulan Mei hingga Juni 2012 . Yakni BAPPEDA, sebelumnya (Mei) berhasil mengumpulkan Rp 1.566.100, Juni meningkat menjadi Rp 1.736.000. BPN, sebelumnya terkumpul Rp 53.000, pada bulan Juni naik pesat menjadi Rp 2.988.000. PU Bina Marga, dari Rp 1.367.500 menjadi Rp 1.385.500. BPKAD, dari Rp 676.500 menjadi Rp 1.129.000. ASDP, dari Rp 617.000 menjadi Rp 880.000. MTsN Kalibaru dari tidak ada sama sekali, meningkat menjadi Rp 944.000. Terakhir, PKBR, dari tidak menyetor sama sekali, meningkat menjadi Rp 903.733.
Sukandi mengatakan, zakat BAZ tahun 2012 yang ditargetkan akan mencapai Rp 1 Miliar ini akan didistribusikan berupa zakat sejahtera, yang meliputi bantuan ternak, bantuan modal, bantuan peralatan dan modal kerja dan pelatihan kerja. Berikutnya Zakat Cerdas, yaitu pemberian beasiswa anak berprestasi sampai lulus. Terakhir pembinaan muallaf, dan zakat peduli seperti perbaikan rumah dan santunan rutin.
Kegiatan ini juga diwarnai dengan dialog antara satker dengan pengurus BAZ untuk saling bertukar pikiran. Diantaranya, Kepala Dinkes yang mengusulkan agar acara semacam itu selalu diadakan dengan rutin dan perolehan zakatnya selalu dipresentasikan tiap bulan. Berikutnya dari Disperindag mengusulkan agar sosialisasi kegiatan semacam ini ke satker-satker dihidupkan kembali. Karena menurutnya, banyak satker yang tidak tahu mengapa satkernya kemudian digolongkan sebagai SKPD pasif. Terakhir dari Camat Kabat yang juga memberi masukan agar satker di tingkat kecamatan, misalnya Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) juga dioptimalkan dalam pembayaran zakatnya.
Sementara itu, meski baru bisa hadir di akhir acara lantaran kesibukannya yang padat, Bupati Abdullah Azwar Anas menyatakan apresiasinya atas kegiatan ini, dan minta agar BAZ memantau terus perolehan tiap SKPD. “Laporan perolehannya perlu terus disebarluaskan tiap bulan ke tiap Satker,” pungkas Bupati. (Humas & Protokol).