Slank Gelar Konser, Peringati 30th Anniversary

Selasa, 30 April 2013


BANYUWANGI – Setelah lama tak diizinkan menggelar konser, akhirnya Slank muncul kembali untuk mengadakan tour live in concert. Yang mengejutkan, Slank memilih Banyuwangi sebagai kota pertama yang akan membuka rangkaian road shownya, Selasa (30/4). Road show Slank yang diadakan dalam rangka memperingati  30th anniversarynya itu dijadwalkan akan berlangsung di 6 kota, antara lain Banyuwangi, Banjarmasin, Manado, Ngawi, Blitar dan Malang.

 Senin (9/4) atau sehari sebelum konser digelar, Slank melakukan press conference sekaligus jumpa fans di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Sejumlah awak media hadir bersama dengan para fans setia Slank yang dikenal dengan sebutan Slankers. Mereka berkesempatan untuk berdialog dengan Kaka, Bimbim, Ivan yang ditemani  Bunda Iffet – minus Abdee dan Ridho yang baru bisa hadir di Banyuwangi pada Selasa pagi (30/4).

Dengan antusias para awak media dan Slankers secara bergantian mengajukan pertanyaan demi mengobati kerinduannya pada grup band pujaannya ini. Misalnya Hermawan, wartawan radio KBR 68 H - Jakarta  yang menanyakan apa pertimbangan Slank menggelar konser di Banyuwangi, padahal banyak kota besar lainnya yang lebih pantas.

 Sambil tersenyum penuh arti, Kaka mengatakan, sejak tahun 2000 Slank hanya manggung biasa, tapi tidak melakukan rangkaian tour. Sekarang ini baru dilakukan tour kembali. “Kami flash back ke masa lalu, dimana pada tahun 1992 Slank pernah begitu sukses menggelar konser di Gesibu bersama Nicky Astria dan grup band Andromeda. Juga di tahun 2006 kami pernah menggelar road show di lapangan Maron, Genteng yang jumlah penontonnya hampir 15 ribu orang dan berjalan dengan lancar hingga akhir. Kami ingin mengulang sukses itu di Banyuwangi,” ujar vokalis Slank ini.

Karena road show ini merupakan yang pertama kalinya pasca pencekalan dimana-mana, menurut Kaka, Banyuwangi dijadikan sebagai ajang penerapan pengaturan safety. “Banyuwangi dikenal sebagai kota yang penontonnya high risk (resiko tinggi) atau rawan terjadi kerusuhan jika dibandingkan kota lainnya. Apabila konser di Banyuwangi berhasil, maka Insya Allah konser berikutnya di kota lainnya akan bisa kami atasi dengan baik,” terang Kaka.

Alasan lainnya mengapa Banyuwangi yang terpilih, jelas Kaka, sebab coverage area Banyuwangi dengan daerah-daerah sekitarnya (Bali, Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Probolinggo) lebih mudah dijangkau. “Para Slankers di kota-kota tersebut siap  datang ke Banyuwangi karena titiknya lebih dekat. Kami harap Banyuwangi bisa jadi tuan rumah yang baik bagi para tamu yang besok akan datang dari kota-kota lain,”harap Kaka yang menilai Banyuwangi sebagai kota yang penontonnya paling apresiatif ini. Di akhir jumpa persnya Slank berharap, konsernya besok bisa dijadikan sebagai catatan sejarah yang mengabadikan konser Slank sebagai good news bagi Slankers di kota lainnya, bukan konser yang rusuh.

Konser – konser Slank memang selama ini kerap berakhir dengan  kerusuhan antar para penggemarnya. Namun larangan itu akhirnya dicabut oleh pihak kepolisian (Polri) setelah Slank berhasil meyakinkan pihak aparat, bahwa insiden kerusuhan itu tak akan terjadi lagi.

Untuk mengamankan  konser yang digelar di lapangan barat Stadion Diponegoro Banyuwangi tersebut, Putra Mandiri Production selaku  penyelenggara (event organizer) telah menyiapkan tenaga pengamanan  yang bekerja secara maksimal. Yakni 500 personel polisi, 100 internal security, dibantu beberapa Bidadari Penyelamat (BP) – sebutan untuk tim pengamanan Slank. Pengamanan dibagi menjadi dua ring. Ring pertama di depan stadion berfungsi sebagai pemeriksaan tiket. Sedangkan di ring kedua seluruh Slanker akan menjalani pemeriksaan dengan body checker, dimana  senjata tajam, narkoba, botol minuman keras atau pun tongkat akan disita untuk menghindari keributan yang mungkin terjadi saat konser berlangsung.

Demi mendukung penampilan Slank di atas stage, panggung seluas 16 x 12 meter akan disulap dengan dekorasi panggung yang menarik dan tata lampu sebesar 120 watt serta sound system sebesar 18 ribu watt. Untuk media juga disiapkan gang way yang memudahkan akses peliputan. Gang way tersebut juga dijadikan sarana untuk mengevakuasi penonton yang pingsan.

Untuk memuaskan rasa rindu penggemarnya, Slank dipastikan akan membawakan 20 lagu. Bahkan karena mereka lama tidak mengunjungi Banyuwangi, Slank menjanjikan akan membawakan pula  lagu-lagu kilas balik, seperti Kirim Aku Bunga. Uniknya, salah satu tembang lawas Slank ini diciptakan di salah satu hotel di Banyuwangi (Ikhtiar Surya, Red)  tempat Slank menginap saat konser di tahun 1992. (Humas & Protokol)    



Berita Terkait

Bagikan Artikel :