Slankers Penuhi Jalanan Adi Sucipto

Rabu, 1 Mei 2013


BANYUWANGI – Pemandangan unik terlihat di sepanjang jalanan menuju Stadion Diponegoro, tempat digelarnya konser 30th anniversary Slank. Selama 2 hari (29 – 30/4), para Slankers dari luar kota sudah memadati sekitar tempat tersebut. Mereka yang kebanyakan berasal dari Komunitas Vespa bahkan rela tidur di jalanan demi bertemu sang idola. Tak hanya itu, mereka juga rela ngamen untuk menyambung hidupnya selama berada di Banyuwangi. Beberapa bahkan ada yang ditampung di gedung milik sebuah partai politik (parpol) yang berada di bilangan Jalan Adi Sucipto.

Dulhadi, pria yang sehari-hari biasa menjaga kebersihan di gedung parpol tersebut mengatakan, ada 100 orang yang ditampung di gedung tersebut. Saking banyaknya, menurut Dulhadi, mereka mandi dari pukul 5 pagi sampai pukul 4 sore antriannya tak kunjung selesai. Meski tidur hanya beralaskan karpet, mereka tampak enjoy saja.

Khusus untuk  parkir sepeda motor, dijelaskan oleh Dulhadi yang juga mengelola  parkir selama pelaksanaan konser Slank, beberapa pemuda di daerah tersebut berinisiatif untuk menjaga keamanan kendaraan bermotor milik para penonton. Parkir dibandrol dengan harga Rp. 5 ribu, dan seluruh area dipastikan penuh. Sepanjang Jalan Adi Sucipto, di sebelah timur Stadion  Diponegoro, parkir meluber hingga hampir mencapai Bank Lippo (Simpang Lima ke utara). Di barat stadion, parkiran hampir melewati Kantor Dinas Pendapatan (Dispenda), sementara di utara stadion, rumah – rumah penduduk yang memiliki halaman juga dijadikan arena parkir. Panjangnya hampir mendekati SDN Panderejo III. Sedangkan di sebelah selatan, parkiran mencapai kawasan Perumahan Mendut.

Beberapa pedagang juga tampak bermunculan di sepanjang areal tersebut. Mulai  dari penjual makanan, minuman hingga merchandise berupa t-shirt, topi, scraft, sandal, kalung, dan gantungan kunci yang berbau Slank.

Namun tak semua Slankers beruntung bisa masuk ke arena konser yang digelar di lapangan barat Stadion Diponegoro itu. Karena tak bisa beli tiket lantaran keterbatasan dana, beberapa penonton  memilih  duduk di jalanan depan lapangan, agar bisa mendengarkan  suara sang idola bernyanyi.

Sementara penonton yang beruntung bisa membeli tiket, begitu masuk arena konser bebas memilih dimana mereka bisa menonton dengan nyaman bersama kawan-kawannya. Ditanya pendapatnya tentang konser tersebut, seorang penonton asal Pesanggaran Banyuwangi bernama Marjo yang ditemui usai konser mengatakan dirinya sangat senang bisa menonton konser ini. Marjo yang datang bersama 6 kawan akrabnya berharap Slank tak hanya sekali ini menggelar konser di Banyuwangi. “Kalau bisa tiap tahun mereka kesini. Kami pasti nonton,” ujar Marjo, diamini kawan-kawannya.

Senada dengan Marjo, penonton asal Jember bernama Faqih juga merasa tak rugi datang jauh-jauh dari Jember. “Mereka tampil bagus sekali. Pilihan lagu-lagu yang dinyanyikan juga sebagian besar lagu-lagu yang kita hafal. Jadi kita senang bisa bernyanyi bersama. Dan ternyata aksi mereka lebih dahsyat daripada yang kita lihat di TV, “pungkas Faqih. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :