Soft Launching Bwi Diso, Banyuwangi Siap Masuki Era digital

Jumat, 15 Februari 2013


BANYUWANGI –

Hari ini, tepat 14 Pebruari 2013, Kabupaten Banyuwangi resmi menjadi kabupaten/kota digital society pertama di Indonesia. Momen ini menjadi penegasan tekad  kabupaten paling ujung timur di Pulau Jawa ini untuk menjadi daerah terdepan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Sesuai rencana, soft launching Banyuwangi Digital Society (BWI Diso) yang ditandai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dengan Executive General Manager (EGM) Divisi Telkom Timur, Iskriono Windiarjanto didampingi Direktur Enterprise and Wholesale PT Telkom, Muhammad Awaludin berjalan dengan mulus tanpa kendala.  Selain MoU, juga ada penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Telkom dengan RSUD Blambangan dalam program e-health, yang kesemua acaranya diadakan di Pendopo Shaba Swagata Blambangan.

Kabupaten Banyuwangi terus berbenah untuk kemajuan daerah dengan semangat baru yang dilaunching beberapa waktu lalu yakni ‘ I love Banyuwangi’. Atas dasar kecintaan pada Banyuwangi inilah, B-DiSo digagas oleh Pemkab dan PT Telkom, yakni untuk memajukan daerah melalui ICT (Information and Communication Technology). “Banyuwangi Digital Society adalah salah satu langkah kami untuk menyiapkan masyarakat di masa depan yang dituntut mampu terhubung dengan cepat secara global, sebagaimana salah satu tagline iklan connecting people. Ini juga sebagai salah satu kendaraan untuk mengejar keterbatasan  Sumber Daya Manusia (SDM) di pemerintah kabupaten Banyuwangi” kata Bupati Anas.

Pelaksanaan soft launching pada hari ini merupakan starting point dari berbagai program yang telah disiapkan untuk mendukung baik masyarakat maupun pemerintah kabupaten dalam penerapan B- Diso. karenanya Bupati Anas optimistis penerapan B-Diso dapat membawa dampak yang signifikan bagi kemajuan Banyuwangi. “Setelah soft launching ini terus berlanjut dengan implementasi program seperti pelatihan digital untuk siswa sekolah, santri, karang taruna  dan PNS. Ini akan mempercepat efektifitas digital society,” terang Bupati Anas.         

Sementara itu Direktur Enterprise and Wholesale PT Telkom, Muhammad Awaludin mengaku kagum dengan Kabupaten Banyuwangi. Sebagai daerah tingkat II, Banyuwangi dianggap luar biasa karena bertekad kuat mewujudkan ICT untuk memajukan daerahnya. Selain juga pertumbuhan ekonominya yang tinggi dan daerah tujuan investor. Karena itu PT. Telkom pun sekuat tenaga akan mendukung berbagai kesiapan yang diperlukan. “Penerapan digital society haruslah datang dari inisiatif daerah serta adanya leadership yang kuat dari pemimpinnya. Tapi tidak hanya itu, Banyuwangi ternyata telah sampai pada tataran budaya yang menempatkan pentingnya ICT,’ ujar Awaludin.

B-diso terang Awaludin merupakan turunan dari Indonesia Digital Network (IDN), program besar Telkom sampai 2014 untuk merealisasikan master plan MP3EI (Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Apalagi, lanjut Awaludin, salah satu hitungan indeks pembangunan manusia ke depan yang dirilis oleh UNDP memasukkan indikator ICT Literacy (melek IT). “PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) telah menyiapkan rencana jangka panjang dengan melengkapi kota di sisi kemudahan akses internet cepat dan konten-konten aplikasi yang mendukung seluruh aktifitas kehidupan masyarakatnya. Konsep dengan nama Digital Society berusaha menciptakan ekosistem-ekosistem yang digital friendly dan Banyuwangi adalah kabupaten pertama yang mampu wewujudkan digital society,” ungkap Awaludin.

Sebagaimana diungkapkan Bupati Anas sebelumnya, Awaludin mengatakan bahwa telah disiapkan relawan TIK untuk terjun ke basis-basis masyarakat untuk mengenalkan ICT secara konkret. Jadi program B-Diso tidak hanya menjadi slogan yang ramai didengungkan namun mampu membawa perubahan nyata bagi masyarakat Banyuwangi. “Kami sangat gembira dapat bekerja sama dengan pemkab Banyuwangi dan seluruh masyarakatnya,” pungkas Awaludin.

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :