Status Ijen Rentan Berubah, PVMBG Berikan Pelatihan Penanggulangan Bencana

Jumat, 23 November 2012


KALIPURO  -  Status  gunung api Ijen yang rentan  mengalami perubahan, menjadikan Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyelenggarakan pelatihan penanggulangan bencana untuk berbagai elemen masyarakat, Jumat (23/11). Sejumlah peserta yang hadir berasal dari perwakilan organisasi non pemerintah (ornop), pembina pramuka, PMI (Palang Merah Indonesia), dan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka). Selain itu ada pula wakil dari Perhutani, BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), dan dinas komponen Pemkab Banyuwangi.

DR. Gede Suantika  yang mewakili Kepala PVMBG, DR. Surono mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk membentuk budaya masyarakat yang siaga terhadap bencana. “Diharapkan melalui pelatihan ini pengetahuan masyarakat tentang potensi ancaman bencana akan meningkat,” tutur Gede.Sehingga, imbuhnya, kemudian mereka bisa ambil keputusan yang tepat secara mandiri apabila terjadi bencana, sekaligus bisa melindungi diri sendiri, keluarga dan anggota masyarakat lainnya.

Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono yang membuka kegiatan ini menyatakan Pemkab Banyuwangi menyambut baik adanya pelatihan semacam ini. Sebab, menurutnya, untuk menghadapi bencana, dibutuhkan peran masyarakat baik pada saat pra bencana, saat bencana itu terjadi maupun pasca bencana.

PVMBG yang berada di bawah Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, dalam penyelenggaraan kegiatan ini  juga menggandeng BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Banyuwangi. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari ( 23 – 24/11) dengan pemberian materi yang meliputi Sistem Nasional Penanggulangan Bencana, Manajemen Kedaruratan (Perencanaan dan Koordinasi ), dan pengenalan lebih jauh tentang profil dan peta kawasan rawan bencana  (KRB) Gunung Ijen. Selain itu, peserta juga akan diberikan materi pengantar kontijensi dan simulasi evakuasi pada hari pertama pelatihan. Selanjutnya pada hari kedua, peserta akan dibawa menyusuri beberapa daerah yang menjadi kawasan rawan bencana di sekitar Gunung Ijen. Kegiatan ekskursi (penyusuran) tersebut dimaksudkan untuk mengenal daerah-daerah mana saja yang termasuk KRB I, KRB II dan KRB III. Dalam pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini, ( 23 – 24/11), peserta akan dibimbing langsung oleh 3  fasilitator, antara lain DR. Gede Suantika, MSi, Ir. Agus Solihin, dan Ir. Imam Santosa, MSc. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :