Tambak-tambak Udang Macet, Akan diRevitalisasi

Jumat, 1 Juni 2012


BANYUWANGI – Ini kabar gembira lagi bagi para petani tambak yang ada di Banyuwangi. Pasalnya tambak-tambak, khususnya tambak udang yang macet di wilayah Banyuwangi akan segera mendapat bantuan pemerintah, melalui program revitalisasi tambak di Pantura Pulau Jawa. Apalagi, Direktur Jendral  (Dirjen) Perikanan Budidaya, Kementerian Perikanan dan Kelautan RI, Dr Ir Slamet Subiyakto, MSi sudah berkunjung ke Banyuwangi, itu berarti sinyal untuk merealisasikan program di atas akan segera terwujud.

Dalam paparannya dihadapan Bupati Abdullah Azwar Anas, para pengusaha tambak se Kabupaten Banyuwangi, di Aula Rempeg Jogopati, (1/6), Dirjen menyatakan akan segera merevitalisasi tambak-tambak yang macet atau tidak berproduksi lagi, di seluruh Pantura Pulau Jawa. Untuk program revitalisasi ini, Banyuwangi telah mengusulkan 610 hektar tambak yang tersebar di beberapa wilayah, yakni Wongsorejo, Muncar, Kabat dan Rogojampi. “Nanti kita akan turun ke lapangan, untuk melihat dari dekat tambak-tambak yang akan direvitalisasi,” ujar Dirjen.  

Mengapa Dirjen membuat program revitalisasi? Karena, kata Dirjen, selain udang sebagai salah satu komoditi ekspor, saat ini permintaan udang di dalam negeri sebagai konsumsi sehari-hari naik luar biasa. “Hal inilah yang mendorong kami untuk terus berupaya meningkatkan produksi udang di seluruh nusantara dan salah satunya Banyuwangi. Pak Menteri ini tidak main-main dengan hal ini. Beliau sangat perhatian dan serius dengan petani tambak, Karenanya beliau menyuruh saya untuk terjun ke lapangan langsung guna melihat tambak-tambak tersebut,” ujarnya. 

Sebagai langkah awal yang cukup strategis guna pencapaian program revitalisasi ini, Dirjen menyatakan membangun saluran tersier di tambak udang, “Dengan saluran ini  diharapkan produksi udang akan meningkat. Lalu cara budidaya udang akan ditingkatkan dari tradisonal menjadi tradisional plus. “Kami akan mensupply benur-benur udang yang berkualitas yang telah lulus uji. Selain itu, kami juga akan siapkan tenaga penyuluh lapangan yang membantu para petani tambak,” ujar Dirjen.

Bahkan untuk membantu petani tambak udang, Dirjen telah menyiapkan akses permodalan yang bekerja sama dengan pihak perbankan. “Untuk program di atas, di tahun 2012 ini kami telah anggarkan Rp 59 miliar,” terang Dirjen.

Menyambut program Dirjen, Bupati Abdullah Azwar Anas, sangat mendukung dan berharap segera direalisasikan. Sebagai kabupaten yang memiliki basic perikanan cukup besar, Bupati berharap Banyuwangi penghasil udang terbesar di Jawa Timur. Sebagai wujud dukungannya ini, Bupati menunjukkan beberapa tambak yang masih ideal untuk mendapat revitalisasi. Bupati juga siap memfasilitasi petani tambak untuk memberi bantuan modal lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani tambak. (Humas dan Protokol)   

 

           

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :