Tasyakuran Hari Jadi ke – 67 Provinsi Jatim Digelar Di Masjid Pemkab
Jumat, 12 Oktober 2012
BANYUWANGI – Pagi tadi, Pemkab Banyuwangi menggelar tasyakuran hari jadi ke-67 provinsi Jawa Timur di Masjid Babussalam. Seluruh hadirin yang sebelumnya mengikuti upacara peringatan hari jadi tersebut, tumpleg bleg memenuhi masjid yang berada di areal Pemkab Banyuwangi tersebut.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya menyatakan rasa bangganya menjadi orang Jatim. Kebanggaan tersebut lantaran juga karena Jatim dimasukkan sebagai provinsi yang cukup berprestasi di Indonesia.” Provinsi Jatim ini luar biasa. Kita harus bangga menjadi bagian dari orang Jatim. Apalagi 4 Presiden kita (Sukarno, Gus Dur, Megawati, SBY - Red) berasal dari Jatim. Berarti Jatim itu istimewa kan,”puji Bupati Anas.
Untuk meneruskan orang-orang luar biasa tersebut, Bupati menghimbau semua yang hadir untuk mengisi waktu luangnya dengan membaca buku. “Baca buku itu dahsyat. Wawasan kita bisa benar-benar terbuka dan bertambah,”ujar Bupati. Dan sebagai warga Banyuwangi, Bupati juga merekomendasikan agar semuanya membaca buku karya Sri Margana tentang Sejarah Kekuasaan Blambangan. Sebab, menurut Bupati, dengan membaca sejarah masa lalu, pondasi kebudayaan kita akan kuat. Malah, saya berharap, perpustakaan Banyuwangi juga menyediakan buku ini sebagai bahan referensi bagi masyarakat Banyuwangi.“Tidak ada kata Banyuwangi tidak bisa maju kalau kita membaca sejarah Banyuwangi dengan benar,”tegas Bupati yang kemudian mengungkapkan keinginannya untuk terus menggali sejarah Banyuwangi sebelum VOC berkuasa.
Di akhir sambutannya, Bupati mengingatkan kepada seluruh dinas penghasil agar mengoptimalkan pendapatannya. Selain itu Bupati juga minta agar kinerja pelayanan publik makin ditingkatkan. “Dorong terus Kepala Desa dan petugas RT/RW supaya kinerjanya meningkat. Insya Allah dalam waktu dekat 5 hari kerja akan direalisasikan,”tandas Bupati.
Acara ini juga diisi dengan santunan bagi anak yatim, dan pemberian tausiyah oleh Drs Misbah Achmad,Msi yang mengingatkan akan pentingnya bersyukur. Pemotongan tumpeng dan doa bersama demi kemajuan Jatim, khususnya Banyuwangi ke depan menjadi penutup acara ini. (Humas & Protokol)