Tata Kawasan Boom, Pemkab Lakukan MoU dengan Pelindo III
Rabu, 17 April 2013
BANYUWANGI – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjungwangi Banyuwangi menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk melakukan sinergi dalam membangun dan mengelola Pelabuhan Pantai Boom. Penandatanganan ini bertempat di Ruang Rempeg Jogopati, Rabu (17/4) oleh perwakilan masing-masing pihak. Pelindo III oleh General Manager Pelindo III, Bangun Swastanto dan Pemkab Banyuwangi oleh Bupati Abdullah Azwar Anas, yang disaksikan Sekkab Slamet Kariyono, serta pejabat teras pemkab.
Kepada awak media, Bangun Swastanto menjelaskan, MoU ini dilakukan sebagai dasar untuk pengembangan penataan kawasan Pantai Boom. Diantaranya meliputi pengembangan obyek wisata Pantai Boom, pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur penunjang pariwisata Pantai Boom. Juga penataan industri kecil dan PKL yang ada di Pantai Boom. “Dengan MoU ini intinya kami siap dan mendukung semua program Pemkab Banyuwangi mau diarahkan kemana. Termasuk program pengembangan pariwisata,” kata Bangun.
Sebagai tindak lanjut berikutnya, kata Bangun, MoU ini akan diteruskan dengan perjanjian kerja sama antar stakeholder untuk membuat masterplan penataan kawasan Pantai Boom. Misalnya, tata ruang Penjual Kaki Lima (PKL), Taman Pelabuhan dan lampu-lampu yang akan ditempatkan di pelabuhan. “Ke depan saya ingin Pantai Boom ini rapi dan bagus seperti di kawasan Jimbaran, Bali,” ujarnya.
Untuk mendukung pengembangan wisata Pantai Boom, Bangun juga berjanji akan mendatangkan kapal pesiar yang bisa digunakan para turis menyisiri pinggiran pantai. Selain itu, Bangun juga menyiapkan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk Pelabuhan Boom ini dan mendatangkan konsultan untuk membranding Pantai Boom sesuai keinginan Pemkab Banyuwangi.
Sementara itu, Bupati Anas menambahkan, MoU ini sangat penting untuk berlatih mensinergikan antar lembaga negara secara kreatif dan inovatif hal-hal yang tidak produktif. Dengan MoU, lanjut Bupati, pemkab dan lembaga negara ini punya peluang mengelola Pantai Boom secara kolektif.”Saya tidak ingin MoU ini tidak berjalan. Sehabis ini harus segera dibentuk tim. Mulai dari pengendalian, pendataan dan perlu adanya kajian partnership untuk mengembangkan kawasan wisata Boom. Mulai dari penataan warung, pintu masuk Pantai Boom, toilet dan musholla maupun restoran,” tutur Bupati. (Humas dan Protokol)