Tekan Inflasi, Bupati Teken Kesepakatan Dengan Bank Indonesia
Rabu, 22 Mei 2013
BANYUWANGI – Bupati Abdullah Azwar Anas melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dengan pimpinan Bank Indonesia (BI) Jember untuk pengembangan ekonomi terpadu. Salah satu isi kesepakatan itu adalah pembentukan tim pengendali inflasi daerah.
Kepala BI Jember, Muhammad Nur Zainuddin mengatakan kestabilan inflasi menjadi prasyarat berlangsungnya perekonomian yang berkesinambungan hingga meningkatkan daya beli masyarakat. Jika inflasi tinggi atau tidak stabil maka akan berdampak tidak hanya pada sistem ekonomi namun juga sosial karena daya beli masyarakat menurun akibat tidak terjangkaunya harga-harga barang.
Zainudin membeberkan, BI sebagai pengendali inflasi nasional belum memiliki peran yang signifikan dalam mempengaruhi laju inflasi daerah. Karena inflasi daerah bersumber dari penawaran yang muncul sebagai efek kebijakan lokal seperti, laju infrastruktur, retribusi serta pajak yang tidak dapat dikendalikan BI. Padahal inflasi nasional merupakan akumulasi laju inflasi daerah. ”Dengan pembentukan tim pengendali inflasi di Kabupaten Banyuwangi maka dapat terjadi transfer data maupun kerjasama seperti penelitian lebih lanjut yang bermanfaat untuk mengendalikan laju inflasi di Banyuwang, provinsi dan nasional,” ungkap Zainudin.
Meski demikian Zainudin mengakui, angka inflasi di Banyuwangi terbilang cukup memadai karena berada dibawah angka inflasi nasional yakni sebesar 5,25 persen. Hal ini menurut Zainudin terjadi karena pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang cukup tinggi dan stabil. Kinerja perbankan Banyuwangi sebagai salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi juga diakuinya paling cepat diantara empat kabupaten lain dibawah naungan koordinasi BI Jember yakni sebesar 24,4 persen. “Kenaikan aset perbankan tumbuh 22,50 persen, dengan pencapaian kredit diatas rata-rata nasional yakni 29,45 persen,” ungkap Zainudin.
Tidak hanya itu Kebijakan Pemkab Banyuwangi yang pro poor dan pro investmen juga turut mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan hal ini Zainudin yakin akan menjadi dasar yang kuat pelaksanaan kerjasama antara BI dan Pemkab Banyuwangi. “Dalam kerjasama ini kami juga akan melakukan koordinasi pengembangan UMKM dan sektor riil. Sinergi ini menjadi langkah aktif bagi perekonomian Banyuwangi,” ujar Zainudin.
Sementara itu Bupati Anas menyambut baik adanya kesepakatan bersama dengan BI tersebut. Bupati Anas optimis dengan data-data pertumbuhan perbankan yang tinggi akan mendorong pengembangan perekonomian Banyuwangi lebih progressif. “Kami mengapresiasi langkah BI baik adanya pembentukan tim pengendali inflasi serta kerja sama pengembangan ekonomi lainnya. Kami yakin hal ini membawa kemajuan bagi ekonomi Banyuwangi ke depan,” tutur Bupati. (Humas & Protokol)