Terinspirasi ESQ, Bupati Ingin Jadikan Metodenya Sebagai Revitalisasi BK di Sekolah
Sabtu, 23 Maret 2013
BANYUWANGI – Metode yang digunakan dalam training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) menginspirasi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk menjadikannya sebagai revitalisasi Bimbingan Konseling (BK) bagi siswa. Secara spontan keinginan itu dilontarkan langsung oleh Bupati Anas kepada 325 guru SMK se-Banyuwangi yang mengikuti training tersebut di Gedung Wanita Paramitha Kencana, Jumat (22/3).
Bupati Anas yang pernah mengikuti training serupa langsung dari pencetusnya di Jakarta, Ary Ginanjar Agustian mengatakan, ESQ merupakan modal besar untuk membangun kesadaran, tekad, dan optimisme baru dalam membangun karakter bangsa. “Teknik menyentuh hati yang diberikan dalam training ini bagus untuk dijadikan sebagai revitalisasi BK. Selama ini BK menjadi momok yang menakutkan bagi anak-anak yang bermasalah,” ujar Bupati. Bupati berpesan kepada para guru, agar nantinya usai mengikuti training ini mampu menerapkan metode ESQ dalam menangani permasalahan siswanya. “BK harus jadi teman bagi siswa untuk menyelesaikan masalahnya di sekolah. Sehingga siswa tak perlu membawa masalahnya keluar, apalagi sampai bertemu dengan orang yang salah,”pesan Bupati panjang lebar.
Training ESQ kali ini yang bertajuk In House Training (IHK) guru – guru SMK Banyuwangi Angkatan 1 ini juga istimewa. Pasalnya, 3 orang trainer berlisensi Ary Ginanjar Agustian yang memandu para peserta – Andrian Hamzah, Dedi Kurniawan, Deris Virgostita - , malam harinya juga bergantian memandu para siswa SMK, yang ditempatkan di SMK 1 Glagah. “Sama dengan gurunya, selama 3 hari (22 – 24/3), para siswa pun juga kami sentuh hatinya lewat training ESQ. Sehingga ke depan, mereka akan paham bagaimana mereka harus bersikap dan bagaimana menyelesaikan permasalahan yang dialaminya, termasuk mempersiapkan mental dan spiritualnya dalam menghadapi ujian,”tutur Andrian Hamzah.
Sementara itu, salah seorang peserta, Susilowarti yang juga guru SMK Pradana mengatakan, dirinya mengikuti kegiatan ini awalnya karena penasaran. “Saya heran, banyak teman saya yang usai mengikuti training ESQ, perilakunya berubah lebih sabar, adem dan menyenangkan. Tadinya ada yang pemarah kalau menghadapi siswa nakal, sekarang lebih santai dan bijaksana. Pokoknya saya penasaran pengen ikut, biar tahu caranya merubah diri agar menjadi lebih baik,”tandas Susi.
Dari 47 SMK yang ada di Banyuwangi, training ESQ ini baru diikuti 21 SMK. Ke depan panitia menargetkan, seluruh guru SMK bisa mengikutinya. Selain itu, kegiatan ini juga diwarnai dengan pemberian santunan bagi anak-anak yatim. (Humas & Protokol)