Terjunkan Ratusan PNS & THL, Kampanye Pembatasan Kantong Plastik
Jumat, 15 Februari 2013
BANYUWANGI – Pagi tadi, Jumat (15/2), ratusan Tenaga Harian Lepas (THL) dan PNS Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Banyuwangi membawa tas berbahan kertas di pusat perbelanjaan. Aksi mereka ini dilakukan sebagai kampanye pembatasan penggunaan kantong plastik.
Aksi peduli ini dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Para peserta aksi menjelaskan kepada para pengunjung pusat perbelanjaan tentang bahaya penggunaan kantong plastik yang berlebihan. Dalam kampanyenya dijelaskan bahwa plastik adalah bahan yang susah diuraikan tanah hingga ribuan tahun. Selain berkampanye, mereka juga membagi-bagikan tas daur ulang berbahan kertas.
Sementara itu, Kepala DKP, Arief Setyawan yang turun langsung dalam kegiatan tersebut menjelaskan sampah plastik adalah sampah terbanyak yang dihasilkan. “Karena itu, kami menghimbau kepada warga masyarakat Banyuwangi untuk benar-benar mengurangi penggunaan kantong plastik. Terutama ketika berbelanja, sebaiknya warga membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kertas atau kain. Karena lebih ramah lingkungan,” pesan Arief sembari ikut membagi-bagikan tas kertas.
Ditambahkan Arief, bagi warga yang menghasilkan sampah plastik sebagai limbah rumah tangganya, sebaiknya tak dibuang begitu saja ke tempat sampah, tetapi dikumpulkan untuk kemudian disalurkan pada Bank Sampah yang berlokasi di depan Rumah Sakit Yasmin.
Terkait kegiatan bersih-bersih massal yang digelarnya bersamaan dengan kampanye tersebut, menurut Arief itu sebenarnya adalah hal yang rutin dilakukan DKP setiap hari. Hanya saja, sehubungan dengan peringatan Hari Sampah Nasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari nanti, kegiatan bersih-bersih itu semakin diintensifkan.”Kami juga ingin menggugah kesadaran warga untuk lebih peduli pada sampah. Tidak mungkin DKP membersihkan areal Banyuwangi yang begitu luas tanpa keterlibatan masyarakat di dalamnya,”jelasnya.
Beberapa pasukan berseragam hijau juga tampak giat dan bahu membahu membersihkan sampah dan mengangkutnya ke kendaraan operasional pengolahan kompos. Sugiarto salah satunya. Dibantu rekan-rekannya, THL DKP tersebut dengan sigap menyapu dan menyerok sampah di Pasar Banyuwangi yang jumlahnya cukup banyak. “Kesadaran warga Banyuwangi untuk tidak buang sampah sembarangan masih kurang,baru sekitar 60 persen. Terbukti sampah yang kami bersihkan perharinya, terutama di areal pasar masih sebanyak ini,”tutur Sugiarto sambil menunjuk sampah menggunung yang berhasil dikumpulkannya. Meski demikian, Sugiarto optimis, upaya kerja bakti massal yang sering dilakukan DKP ini akan menjadi contoh bagi masyarakat, sehingga mereka juga tergerak untuk peduli sampah. Sampah – sampah yang terkumpul tersebut selanjutnya akan dikirim ke Bank Sampah dan depo-depo pengolahan kompos yang ada di Banyuwangi. (Humas & Protokol)