Tertarik Pengelolaan Parkir Berlangganan, Wabup Jembrana Timba Ilmu Ke Banyuwangi
Kamis, 28 Februari 2013
BANYUWANGI – Tertarik bagaimana Banyuwangi mengelola program parkir berlangganan, Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan datang khusus untuk menimba ilmu ke kabupaten paling ujung Pulau Jawa ini, Kamis (28/2).
Didampingi Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Wabup Jembrana kemudian terlibat diskusi serius dengan SKPD yang berkaitan langsung dengan pengelolaan parkir berlangganan. Yakni Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Wabup Jembrana menilai pengelolaan parkir berlangganan di Banyuwangi berhasil.”Saya diutus bupati Jembrana ( I Putu Artha, Red ) kesini untuk mendalami penanganan parkir berlangganan. Sebab kami dengar, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyuwangi bisa terangkat dari parkir berlangganan tersebut,”tutur Wabup Jembrana.
Hal itu dibenarkan oleh Plt Kepala Dishubkominfo, Nur Agus Suharto. Potensi kegiatan parkir berlangganan di Banyuwangi untuk tahun 2012, dari Rp. 8,2 miliar yang ditargetkan, dalam realisasinya mampu mencapai Rp. 10,12 miliar. Sehingga kemudian PAD Banyuwangi menjadi terangkat. Namun, menurut Agus, penanganan parkir berlangganan itu tidak serta merta mendongkrak PAD Banyuwangi. “Kami melalui tahapan panjang. Tahun 2005 adalah tahun real kami memulai parkir berlangganan. Dimana pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 3,5 miliar,”urai Nur Agus.
Angka itu, kata Nur Agus, tidak stabil dan mengalami turun naik pada tahun-tahun sesudahnya. Pada tahun 2006, Rp. 1,6 miliar; tahun 2007 tercapai Rp. 2,1 miliar, dan terjadi penurunan drastis pada 2008 sebesar Rp. 233 juta. Turun naiknya angka tersebut akibat koordinasi yang kurang baik diantara para pihak. Belakangan, dengan perbaikan koordinasi, pendapatan dari parkir berlangganan kembali meningkat. Pada tahun 2009 sebesar Rp. 5,5 miliar; 2010 sebesar Rp. 6,6 miliar, 2011 naik menjadi Rp. 7,5 miliar, dan 2012 sebesar Rp. 10,12 miliar.Untuk menjamin keselamatan kerja para juru parkir, pemkab juga mengikutkan asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang pembayaran per bulannya diambilkan dari gaji mereka sebesar Rp. 13 ribu per bulan. Jumlah juru parkir di Banyuwangi sebanyak 325 orang dengan honor Rp. 463.656 per orang.
Wabup Jembrana yang hadir bersama staf Dispenda Jembrana tampak antusias mendengar paparan tersebut.Ketika ditanya soal rencana tarif yang akan ditetapkan, Wabup Jembrana mengatakan, jika di Banyuwangi dipatok tarif parkir berlangganan per tahunnya untuk roda 2 sebesar Rp. 25 ribu dan roda 4 sebesar Rp. 50 ribu, maka pihaknya berencana menarik retribusi pertahun sebesar Rp. 30 ribu untuk roda 2 dan Rp. 60 ribu untuk roda 4. Begitu antusiasnya dengan pertemuan ini, Wabup Jembrana mengatakan, di lain waktu akan membawa Dishubkominfo Jembrana untuk lebih memperdalam hal ini di Banyuwangi. “Kami akan datang lagi,”pungkas pria berusia 38 tahun yang sebelumnya juga pernah datang ke Banyuwangi untuk studi banding soal insentif guru mengaji itu. (Humas & Protokol)