Tim Paduan Suara SMAN 1 Banyuwangi Sabet Juara Umum Teens Choir Competition 2019

Selasa, 29 Oktober 2019


BANYUWANGI - Tim paduan suara SMAN 1 Banyuwangi dinobatkan sebagai juara umum Teens Choir Competition atau Paduan Suara Remaja 2019. Perlombaan yang memperebutkan piala Kapolres Cup ini digelar di Hotel Ketapang Indah, Senin malam (28/10/2019).
Penampilannya yang memukau sanggup menghipnotis mata pemirsanya. Tak terkecuali Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang turut hadir dalam acara tersebut.
Membawakan dua lagu daerah, yakni lagu daerah Banyuwangi berjudul 'Tetak-tetak' dan lagu daerah Papua, 'Yamko Rambe Yamko', tim SMA 1 Banyuwangi memadukan antara suaranya yang merdu dengan koreografi yang menarik dan lucu, serta kostum ala Papua dengan bulu-bulu di kepala lengkap dengan rumbai-rumbainya dan coretan warna-warni di pipi. Mereka berloncatan kesana kemari sambil bernyanyi, terlihat sangat menikmati dan menghayati setiap ritme yang mereka bawakan.
Tak salah jika kemudian para juri menobatkan mereka sebagai juara umum, menyisihkan 9 finalis lainnya yang juga tak kalah seru. 
Sang dirijen, Titanlee Avi, mengaku  senang sekali timnya bisa menjadi juara. "Seneng banget kami bisa jadi juara. Bahkan nggak cuma juara satu, tapi juga juara umum. Lelahnya terbayarkan," ujar siswi kelas 11 ini berbinar. 
Titanlee menyebutkan, timnya yang terdiri atas 32 orang ini berlatih selama 1 bulan, dengan mengambil jam ke 7 dan 8 setiap harinya. 
Mereka, imbuh Titanlee, memang tim paduan suara di sekolah dan sering memenangkan perlombaan. "Dan menjadi juara di lomba ini adalah pengalaman yang paling berharga. Ini tidak sekedar paduan suara biasa, tapi berbagai unsur dipadukan jadi satu. Semoga ke depan kami bisa lebih baik lagi," harapnya.

Sementara itu, Kapolres Banyuwangi, AKBP Taufik Herdiansyah mengaku merasa bangga terhadap para peserta. "Saya merasa terharu dan bangga menyaksikan kepiawaian anak-anak dalam kompetisi ini. Senang rasanya event ini bisa terselenggara," tutur Taufik.
Taufik membeberkan, awalnya hanya obrolan biasa antara dirinya dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Banyuwangi, Istu Handono, saat berlangsungnya event job career 5 September lalu. "Waktu itu ada penampilan paduan suara yang menarik dari anak-anak SMA, sehingga saya usul bagaimana kalau diadakan event untuk anak-anak ini. Dan gayung pun bersambut. Akhirnya terlaksanalah kegiatan ini. 

"Ini adalah cara berbeda yang dikembangkan Banyuwangi dari berbagai festival yang ada. Kita bisa menikmati festival lewat pendekatan budaya. Karena budaya itu punya  bahasa universal, dan Banyuwangi diberkahi kekayaan seni budaya yang luar biasa. Saya saja bukan orang Banyuwangi, tapi semakin kesini saya dengarkan dan nikmati, semakin saya cinta," tutur Taufik.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas juga memberikan apresiasinya yang mendalam. "Apa yang anak-anak tampilkan ini sesuatu yang milenial buat saya dan sangat luar biasa. Ini  tepat sekali untuk meningkatkan rasa kebangsaan," tandas Anas. 
"Kita sadar bahwa budaya adalah kekayaan kita. Competitiveness kita di dunia selain alam adalah budaya. Kesadaran kolektif ini telah diterjemahkan Kapolres dengan baik. Harapan saya ini terus tumbuh dan jadi kekuatan baru bagi Banyuwangi,"ujar Anas.
Anas melihat, apa yang dikerjakan anak-anak merupakan kerjasama tim yang bagus. "Orang yang bisa bekerjasama dengan tim adalah yang paling dibutuhkan. Sepandai apa pun jika tidak bisa bekerjasama dengan tim akan buruk. Event ini adalah cara yang bagus bagi anak-anak untuk berlatih. Karena ke depan, kesenian menjadi trend diplomasi baru. Dan hanya sektor kreatiflah yang menjadi penentu pertumbuhan negara," ujar Anas. 

Grand final lomba paduan suara ini diikuti 10 peserta. Antara lain SMAN 1 Genteng, SMAN 1 Rogojampi, SMAN 1 Banyuwangi, SMAN 1 Giri, MAN 2 Banyuwangi, SMAN 1 Glagah, SMKN 1 Glagah, SMAK Hikmah Mandala, SMAN Purwoharjo dan SMK 17 Agustus 1945 Cluring. Mereka adalah 10 tim yang tersaring dari total 56 peserta. 

Masing-masing peserta diminta membawakan satu lagu Banyuwangi beserta lagu Yamko Rambe Yamko sebagai lagu wajib. Lagu Banyuwangi yang dipilih antara lain Umbul-Umbul Blambangan, Ulan Andung-Andung, dan Tetak-tetak. 

Uniknya, meski lagu daerah yang dipilih kebanyakan sama, namun taste yang dihadirkan berbeda. Masing-masing  punya cara tersendiri dalam membawakan penampilannya. 

Dan akhirnya para juri menentukan para pemenang. Juara 1 SMAN 1 Banyuwangi, Juara 2 SMAN 1 Rogojampi, Juara 3 SMAN 1 Genteng. Best costume diraih SMAN 1 Rogojampi. Sedangkan dirijen terbaik sekaligus koreografi terbaik diraih SMAN 1 Banyuwangi. Otomatis, atas kemenangan SMAN 1 Banyuwangi yang berhasil menempati 3 posisi mengantarkannya menjadi juara umum. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :