Tim Penilai Pusat Kampung KB Datang ke Banyuwangi Untuk Verifikasi Kampung KB

Rabu, 19 Juni 2019


BANYUWANGI –  Setelah dinyatakan masuk nominasi 5 besar di indonesia, Kampung KB Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi didatangi Tim Penilai Pusat Kampung KB untuk melakukan Verifikasi ke Banyuwangi.

Kampung KB adalah suatu wilayah sertingkat desa dengan kriteria tertentu dimana mendapatkan keterpaduan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan sektor terkait dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan masyarakat. 

Tim ini datang ke Banyuwangi,Rabu (19/6/2019) dan langsung melakukan interview dengan sejumlah dinas terkait yang mendukung program Kampung KB. Kedatangan tim ini diterima Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko di Lounge Pelayanan Publik, Rabu (19/06/2019).

Ketua Tim Penilai Pusat Kampung KB, Kasubid Monev Balita dan Anak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Agus Sulfi menyampaikan Kampung KB Kecamatan Sempu masuk nominasi lima besar di Indonesia meakili Jawa Timur, bersama empat daerah lainnya yakni Jawa Tengah, Banten, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). 

“Kedatangan kami ke ke Banyuwangi ini untuk memantapkan kebenaran data yang disampaikan Kampung KB Kecamatan Sempu kepada tim penilai pusat. Kami akan melakukan interview ke sejumlah dinas terkait yang akan mendukung terlaksananya Kampung KB di Sempu,” ujarnya.

Dikatakan Agus, melihat keseriusan dinas terkait dalam mendukung Kampung KB, saya fikir Banyuwangi nanti layak memenangkan lomba Kampung KB tingkat nasional. Adapun kriteritea penilaian tim ini diantaranya mencocokan laporan online dengan pelaksanaan di lapangan.  Seberapa besar dan banyak intervensi lintas sektoral terhadap keberdaan Kampung KB. Serta peran serta masyarakat untuk kemandirian kualitas sumberdaya manusia (SDM) di Kampung KB. “Mudah-mudahan setelah kita verifikasi keberadaan data dan dukungan program dapat memenuhi kriteria kami,” katanya.

Sementara itu, Wabup Yusuf mengatakan program KB saat ini tidak hanya sekedar untuk meningkatkan peserta pengguna alat kontrasepsi dan menekan jumlah penduduk. Namun Program KB lebih mengarahkan dan mendidik masyarakat untuk memiliki perencanaan dalam membangun keluarga dan memberikan dampak strategis jangka panjang.

“Program yang dilakukan mencakup banyak aspek. Mulai dari pendidikan pranikah yang di dalamnya mencakup informasi usia ideal menikah, jarak ideal melahirkan, jumlah anak hingga perencanaan pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Selain itu, lewat Kampung KB, masyarakat akan diedukasi tentang bahaya narkoba dan penularan HIV/AIDS. Jika ini dilakukan akan memberikan kesejahteraan bagi keluarga,” ujar Yusuf.

Yusuf pun menambahkan, Kampung KB ini telah diintegrasikan dengan pelayanan kesehatan, mulai dari Puskesmas hingga Pos pelayanan Terpadu (posyandu).  "Ini untuk memperkuat ketahanan keluarga hingga di level desa. Bekerja sama denga posyandu, akan ada pemeriksaan kesehatan anak, orang lanjut usia, serta konseling," ujar Yusuf.  

Ditambahkan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP&KB) Kabupaten Banyuwangi, Zen Kastolani, setelah dilaunching beberapa tahun lalu menjadi kampung KB, ada berbagai program yang dilakukan di  Dusun Sidomulyo. Tidak hanya program yang berkaitan dengan KB tapi juga peningkatan kesejahteraan keluarga.

Pelaksanaan program ini dikoordinir oleh kelompok kerja (pokja) yang ditunjuk dengan surat keputusan (SK) Bupati. Ada berbagai program mulai kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

Pokja tersebut terdiri atas berbagai unsur mulai dari staf Puskesmas, Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), staf Kantor urusan agama (KUA), hingga Kader PKK desa.

Selain itu ada, Bina Keluarga Balita (BKB) sasaran utamanya adalah orangtua, mereka diberikan edukasi tentang tumbuh kembang anak yang tepat seperti pentingnya Posyandu dan informasi nutrisi. Bina Keluarga Remaja (BKR), di antaranya dilakukan penyuluhan tentang bahaya pernikahan dini, dan kesehatan reproduksi. Sedangkan untuk Bina Keluarga Lansia (BKL) programnya seperti pemeriksaan rutin kesehatan para lansia di Posyandu, dan senam kesehatan lansia satu minggu sekali.

Sedangkan untuk masyarakat usia produktif, pokja bekerja memberikan program pelatihan kewirausahaan. Pelatihan ini disesuaikan dengan potensi yang ada di Kampung KB tersebut. Misalnya saja untuk Kampung KB Dusun Sidomulyo dilakukan pelatihan pembuatan makanan kering berbahan dasar buah (dried fruit), pengolahan ikan lele menjadi aneka panganan seperti Siomay, tahu isi. Selain itu petani di dusun tersebut juga diarahkan untuk bisa menjual hasil pertanian mereka lewat pasar online misalnya Banyuwangi Mall. (*)

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :