Posyandu Instrumen Penting Tangani Gizi Buruk

Rabu, 25 Juli 2012


BANYUWANGI – Penanganan gizi buruk menjadi salah satu fokus utama Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi. Langkah yang ditempuh adalah dengan memaksimalkan fungsi Posyandu.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Keluarga (Kesga)  Dinas Kesehatan (Dinkes), dr. Juwana (23/7), Posyandu menjadi instrumen penting penanggulangan gizi buruk. Karena Posyandu menjadi pusat pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Di Posyandu, para ibu bisa mendapatkan layanan imunisasi bagi anak serta mengontrol tumbuh kembang putra-putrinya. “Jika Ibu-ibu rutin membawa anak ke Posyandu maka perkembangan anak bisa dipantau secara terus menerus. Apabila terindikasi kekurangan gizi bisa segera diatasi,” kata Juwana.

Selain itu Posyandu yang biasanya hadir satu bulan sekali di lingkungan tingkat rukun warga (RW) juga memberikan makanan tambahan bagi bayi dan balita serta vitamin A setiap enam bulan sekali. “ Kader Posyandu juga memberikan pembinaan gizi pada ibu-ibu. Jika Ibu ingin konsultasi lebih lanjut tentang kesehatan anak di Posyandu juga ada petugas kesehatan pendamping dari Puskesmas terdekat,” urai dr Juwana. Dokter umum itu berharap para ibu secara rutin mengontrol perkembangan anak ke Posyandu karena hal ini bisa mencegah anak mengalami gizi buruk.

Penyebab gizi buruk, menurut Juwana bisa karena asupan makanan yang kurang atau anggota keluarga yang tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Karena itu keterlibatan anggota keluarga secara aktif dalam mengontrol pertumbuhan anak serta perilaku PHBS harus dilakukan. Namun jika seorang anak terindikasi gizi buruk, imbuh Juwana, penderita bisa mendapatkan perawatan di puskesmas atau rumah sakit.  

Disebutkan Juwana  data Dinkes tahun 2012, jumlah bayi yang ada di Banyuwangi, hingga Mei 2012 terhitung 106.338 bayi. Dari jumlah tersebut, yang terdata mempunyai buku KIA (Kartu Ibu dan Anak) sejumlah 104.084 bayi, dan yang datang ke Posyandu sejumlah 86.804 bayi.  Dari 86.804 bayi yang rutin datang ke Posyandu untuk memeriksakan bayinya tersebut, yang timbangannya naik ada 66.853 bayi, sedangkan yang timbangannya tetap (kenaikan berat minimal) atau turun (tidak bisa  mencukupi berat minimal) sebanyak 8.373 bayi. (Humas &  Protokol)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :