Wabup Yusuf Kembali Serahkan Kunci Bedah Rumah Warga Miskin

Kamis, 2 Mei 2019


BANYUWANGI – Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, kembali menyerahkan kunci rumah  warga yang telah dibedah rumahnya. Penyerahan itu dilakukan Kamis (2/4/2019) di rumah  Suwarno (60), warga RT I/RW Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro.

Dalam kegiatan ini, Wabup Yusuf langsung membuka rumah Suwarno yang telah dibedah. Rumah berukuran 4 x 6 meter ini terlihat bagus. Dengan tembok bercat kuning dan  plesternya abu-abu, sementara gentengnya terbuat dari asbes.

Sebelumnya rumah ini terbuat dari gedek yang sudah tidak layak huni. Bolong-bolong dan atapnya juga sudah rusak. Setelah dibedah rumah milik Suwarno ini terlihat asri dan nyaman.  

Dikatakan Wabup Yusuf, bedah rumah ini merupakan program pengentasan kemiskinan di Banyuwangi yang dikerjakan pemerintah bareng swasta.

“Kami sangat apresiasi atas kepedulian pihak swsata yang peduli dengan warga tidak mampu di dekatnya. Apalagi sampai membedah rumah. Ini sesuatu yang luar biasa dan patut di contoh oleh pihak swasta lainnya. Kalau banyak pihak yang ikut peduli seperti ini maka kemiskinan di Banyuwangi bisa segera dituntaskan,” ujar Wabup.

Wabup juga mengatakan, kalau tangan pemerintah sangat terbatas untuk menjangkau semua warga miskin yang ada di daerah. Maka kepedulian dari warga mampu kepada warga yang membutuhkan sangatlah berarti.

Saat diserahkan kuncinya Suwarno tampak terharu dan bahagia karena rumahnya yang dulu gedek sekarang sudah ditembok. Tak henti-hentinya kakek yang sehari-harinya bekerja sebagai pembuat sapu lidi ini mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih pak. Kami sungguh-sungguh bersyukur. Tidak menyangka punya rumah seperti ini,” kata Suwarni didampingi isterinya dan cucunya yang juga tinggal di rumah tersebut.

Rumah Suwarno ini awalnya berlantaikan tanah, berdinding anyaman bambu, dan beratapkan genteng rapuh. Setelah dibedah, kini rumah Suwarno menjadi lebih bagus dan nyaman. Temboknya telah diganti dengan tembok batako, lantainya sudah diplester dan atapnya telah diganti asbes.

“Alhamdulilah kami sekarang punya rumah, meski tanah yang kami tempati wakaf warga. Kalau dulu dengan dinding gedhek (anyaman bambu) banyak lubang disana-sini, Sekarang sudah tidak lahi,” kata Suwarno dengan bangga. (*)

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :