Wabup Yusuf Serahkan Kunci Bedah Rumah Warga Miskin

Jumat, 8 Maret 2019


BANYUWANGI – Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, menyerahkan kunci rumah  warga yang telah dibedah rumahnya. Penyerahan itu dilakukan Jumat (8/3/2019) di rumah  Waras (70), warga Lingkungan Klatakan, Kelurahan Klatas, Kecamatan Kalipuro.

Dalam kegiatan ini, Wabup Yusuf langsung membuka rumah Waras yang telah dibedah. Rumah berukuran 4 x 6 meter ini terlihat bagus. Dengan tembok bercat hijau dan  plesternya abu-abu, sementara gentengnya terbuat dari asbes.

Dikatakan Wabup Yusuf, bedah rumah ini merupakan program pengentasan kemiskinan di Banyuwangi tidak hanya dikerjakan oleh pemerintah. Di kelurahan Klatak, Kalipuro, warga setempat yang tergabung dalam komunitas Klatak Peduli Sosial (KPS) bergotong royong membangun dan memperbaiki rumah lansia miskin di lingkungannya, salah satunya rumah Waras ini.

“Kami sangat apresiasi atas kepedulian KPS tersebut. Apalagi ini juga ada perusahaan yang mendukungnya. Ini sesuatu yang luar biasa dan patut di contoh oleh warga lainnya. Kalau banyak pihak yang ikut peduli seperti ini maka kemiskinan di Banyuwangi bisa segera dituntaskan,” ujar Wabup.

Wabup juga mengatakan, kalau tangan pemerintah sangat terbatas untuk menjangkau semua warga miskin yang ada di daerah. Maka kepedulian dari warga mampu kepada warga yang membutuhkan sangatlah berarti.

Saat diserahkan kuncinya Waras langsung menangis haru dan bahagia karena rumahnya yang dulu gedek sekarang sudah ditembok. Tak henti-hentinya kakek yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh pembuat bata ini  mengucapkan terima kasih. “Terima kasih pak. Kami sungguh-sungguh bersyukur. Tidak menyangka punya rumah seperti ini,” kata Waras didampingi isterinya.

Rumah Waras awalnya berlantaikan tanah, berdinding anyaman bambu, dan beratapkan genteng rapuh. Setelah dibedah, kini rumah Rusmiyati tersebut menjadi lebih bagus. Temboknya telah diganti dengan tembok batako, lantainya sudah diplester dan atapnya telah diganti asbes. “Alhamdulilah saya sekarang punya rumah bagus. Kalau dulu dengan dinding gedhek (anyaman bambu) banyak lubang disana-sini, saya jadi gampang masuk angin. Sekarang tidak lagi,” kata Waras sambil menangis. (*)

 

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :